Pura-pura Gerebek Narkoba, 4 Polisi Gadungan Ikat Korban Lalu Bawa ke Hotel dan Disetubuhi
Polres Kutai Kartanegara berhasil membongkar kasus pencurian disertai dengan kekerasan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sekelompok polisi gadungan nekat mencuri, menganiaya, hingga merudapaksa korbannya.
Kini Polres Kutai Kartanegara berhasil membongkar kasus kriminal tersebut.
Dari kasus, ini empat orang pelaku berhasil diamankan.
Komplotan pencuri tersebut sebelumnya melakukan kejahatannya di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Baca juga: Kena PHK, Pria Ini Ngaku Jadi Polisi dan BIN Tipu Pengusaha Tawarkan Jasa Pengawalan
Untuk melancarkan kasi, mereka juga membawa senjata api untuk mengancam para korbannya.
Bahkan, para tersangka melakukan aksinya menggunakan modus dengan mengaku dari aparat kepolisian yang hendak menggeledah rumah korban terkait narkoba.
Kapolres Kukar, AKBP Irwan Masulin Ginting menjelaskan, kejadian bermula pada Selasa, (18/5/2021) sekira pukul 22.00 WITA di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu.
Baca juga: Viral Video Komplotan Pencuri Bobol Rumah Kosong, Brankas Dibongkar hingga Rp 500 Juta Raib
Empat tersangka menggunakan mobil Ayla berwarna kuning mendatangi sebuah rumah dan langsung mengaku sebagai polisi narkoba dan membawa sebuah senjata api yang digunakan untuk mengancam korban.
“Jadi pada malam itu, korban R bersama T dan M sedang berada di rumah, didatangi enam orang tidak dikenal dan langsung mengancam mereka,” ujarnya dalam rilisnya, Jumat (21/5/2021) kemarin.
Lanjut dia, saat berada di rumah korban, para pelaku mengaku hendak melakukan penggeledahan narkoba di rumah tersebut.
Setelah menggeledah para pelaku mendapatkan sebuah alat yang biasa dipakai mengkonsumsi narkoba berupa bong serta mengambil satu buah HT, dan motor KLX.
Baca juga: Tak Hanya Bunuh 1 Gadis, Sopir Truk 5 Istri Ini Juga Bunuh Siswi SMA dan Perkosa Mayat Korban
“Tak hanya itu, pelaku juga membawa ketiga korban dengan cara diikat dan dilakban, kemudian dibawa ke sebuah hotel di Samarinda,” terangnya.
Sesampainya di sebuah hotel di Kota Samarinda, pelaku langsung menghubungi suami korban yang berinisial R tersebut dan meminta tebusan berupa sejumlah uang untuk melepaskan para korban.
Namun sayangnya ucap AKBP Irwan, suami dari R tidak dapat memenuhi permintaan pelaku karena tidak memiliki uang.
Kesal permintaannya ditolak, salah satu pelaku utama berinisial AN merudapaksa R di kamar hotel tersebut.