Tahanan Polda Sultra Kabur

Manfatkan Nelayan Teluk Kendari, Pelarian Tahanan Narkoba Polda Sultra Sampai Laut Banda

Tarsangka narkoba tersebut memanfaatkan jejaring nelayan Teluk Kendari, Kota Kendari, Sultra, untuk melarikan diri dari kejaran polisi.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
BERHASIL DITANGKAP - Tahanan kabur dari Rutan Polda Sultra berhasil ditangkap, Minggu (23/5/2021) dini hari. Ia diamankan ketika beraada dalam kapal nelayan di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. 

"Jadi yang bersangkutan ini dulunya sebelum tersandung kasus narkoba, merupakan anak buah kapal nelayan," ujar Eka. 

Eke mengatakan, tenyata Muh Said cukup dikenal oleh bos kapal, tidak butuh embel-embel bisa ikut berlayar.

Muh Said ikut menumpangi kapal salah satu bos lamanya. 

Polisi sendiri mengetahui keberadaan Muh Said dari ABK kapal lainnya. 

"Jadi ada warga melapor kekami, tetangga korban mengatakan kalau yang bersangkutan sudah melarikan diri pergi berlayar. Kemudian kami mendapatkan informasi lagi dari seorang warga yang berlayar dalam kapal yang sama,"  

Polisi juga mendapatkan kabar kepulangan kapal itu karena cuaca buruk dari ABK tersebut. 

"Mengetahui kapalnya akan pulang, kami lalu menggerakan personil. Sehingga saat ditangkap yang bersangkutan tak ada perlawanan," urai Eka. 

Terusik Tetangga

Tak ada pilihan lain selain Muh Said melarikan diri, berlayar dilautan. 

Hanya saja, pelariannya tak semulus dibayangkan, alam berkata lain. 

Cuaca buruk, angin kencang dan gelombang tinggi bikin kapal nelayan penangkap ikan yang ditumpangi Muh Said pulang lebih awal. 

Seperti yang diketahui, polisi memanfaatkan kepulangan kapal tersebut untuk menangkap Muh Said yang sudah 12 hari kabur dari Rutan Polda Sultra

Menurut Eka, tidak ada pilihan lain selain Muh Said berlayar di lautan.

Pasalnya, ia kerap terusik dengan tetangganya yang mengetahui jika Muh Said adalah buronan polisi. 

"Jadi begini, pada saat dia kabur itu kebingungan mau menetap di mana, di rumahnya di tetangganya kita kejar terus, karena warga selalu melaporkan keberadaannya. Tidak ada jalan keluar kecuali dengan cara berlayar," ujar Eka. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved