Tongkang Terdampar di Konut
Warga Konut Segel Tongkang Terdampar, Sekdes: Tak Dilepas Sampai Tuntutan Terpenuhi
Penyegelan merupakan buntut dari kekesalan warga karena aktivitas pertambangan dinilai menghalangi nelayan.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Warga Desa Lambuluo, Kacamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), menyegel tongkang terdampar.
Penyegelan merupakan buntut kekesalan warga karena aktivitas pertambangan dinilai menghalangi nelayan.
Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Lambuluo, Mustaring, penyegelan tak akan berakhir hingga tuntutan warga terpenuhi.
"Tongkang yang disegel tak akan dilepas sampai tuntutan warga terpenuhi," ujarnya lewat panggilan telepon, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Penyebab Tongkang Terdampar Disegel Warga Konawe Utara, Tali Putus Lalu Terseret Ombak, Warga Kesal
Baca juga: Tongkang Diduga Pengangkut Ore Nikel Tambang Terdampar di Pantai Konawe Utara
Baca juga: Tak Patuh, Kapal Penumpang Over Kapasitas saat Arus Balik Lebaran 2021 di Pelabuhan Kendari
Ia menambahkan, warga meminta agar tongkang tak lagi lalu lalang di perairan pantai Desa Lambuluo.
"Aktivitas tongkang memuat ore nikel dan berlabuh di pantai itu meresahkan warga. Pasalnya warga di sini mayoritas nelayan dan aktivitas warga terhalangi oleh adanya tongkang," urainya.
Ia mengatakan, saat ini pihak perusahaan belum menyetujui permintaan warga.
"Warga meminta batas waktu dan pihak pemilik tongkang sudah menjanjikan akan disampaikan dalam waktu dekat ini," imbuhnya.
Tongkang Terdampar
Tongkang terdampar di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (16/5/2021).
Hal itu disebabkan tali yang menghubungkan tongkang dengan kapal penarik putus sehingga terseret ombak hinga ke tepi pantai.
"Jadi alasan perwakilan pemilik, tali tongkang tersebut putus akibat faktor cuaca sehingga dihantam ombak hingga terdampar," ujar Mustaring.

Miustaring tak dapat memastikan apakah tongkang terdampar tersebut sedang memuat ore nikel atau tidak.
Hanya saja, ia mengatakan, di pantai Desa Lambuluo telah menjadi lajur tongkang tiap harinya.
Bahkan kata dia, tongkang tak segan-segan berlabuh di pantai yang membuat aktivitas warga nelayan terganggu.