Pilrek UHO 2021
Ketua Senat UHO: Belum Ada Hasil dari Dirjen Dikti Terkait Klarifikasi Plagiasi Prof Muhammad Zamrun
Sebelumnya, Pemilihan Rektor (Pilrek) UHO ditunda, sedianya pembacaan visi misi digelar 19 April 2021 lalu.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Senat Universitas Halu Oleo (UHO) menyatakan belum ada hasil klarifikasi Prof Muhammad Zamrun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Posisinya sekarang kami menunggu surat resmi tersebut. Jika suratnya datang, kami akan eksekusi," kata Ketua Senat UHO Prof Takdir Saili, di ruang kerjanya, Senin (3/5/2021).
Sebelumnya, Pemilihan Rektor (Pilrek) UHO ditunda, sedianya pembacaan visi misi digelar 19 April 2021 lalu.
Penundaan dilatari surat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud.
Baca juga: Ditanya Keberadaan Rektor UHO Prof Zamrun, Ketua Senat Universitas Halu Oleo Prof Takdir Tak Tahu
Baca juga: Balon Rektor UHO dan Ketua Senat 2 Hari Tak Berkantor, ke Jakarta Klarifikasi Kasus Plagiat?
Rekomendasi meminta Prof Muhammad Zamrun dicoret sebagai bakal calon (Balon) Rektor UHO, gegara terbukti plagiat dari hasil pemeriksaan tim pencari fakta Dirjen Dikti.
Kedua, mengenai aduan atau komplein dari Jamhir Syafani, terkait self plagiarisme.
Dirjen Dikti memutuskan kasus itu tidak masuk dalam kategori plagiasi, berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010.
Sehingga Jamhir direkomendasikan untuk lolos.
Ketiga, melakukan penjaringan ulang, lantaran ada dua poin yang berubah tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, senat mengadakan rapat pada 19 April 2021 dan mengeluarkan dua rekomendasi.
Pertama, senat melakukan penelitian terhadap karya Prof Muhammad Zamrun.
Rekomendasi ke dua, senat memberikan kesempatan kepada Prof Zamrun untuk mengklarifikasi ke Kemendikbud.
Berdasarkan penelitian Tim Senat UHO memperoleh hasil, tidak terdapat indikasi plagiat.
"Seharusnya hari itu juga (19 April) sudah diketuk, namun pertimbangannya selesai dulu Prof Zamrun melakukan klarifikasi baru kita ketuk, ini berdasarkan kebesaran hati khusus Jamhir," jelasnya.
Ia menyayangkan terkait laporan plagiasi, mestinya diberikan jurnal dan menjelaskan di bagian mana yang dikatakan plagiasi.