Partai Ummat

Partai Ummat Iris Konsituen Basis Islam, Peringatan Buat PAN, PPP, PKB, PBB & PKS di Sultra

Kemunculan partai Ummat di Sulawesi Tenggara (Sultra) dipandang akan mengiris konstituen partai politik pros islami. 

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Risno Mawandili/TribunnewsSulta.com
Ilustrasi Partai Ummat 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Kemunculan partai Ummat di Sulawesi Tenggara (Sultra) dipandang akan mengiris konstituen partai politik (Parpol) poros Islam. 

Saat ini Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Sultra telah memilih ketua, tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Kemunculan Partai Ummat tentusaja menjadi ancaman bagi Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan Sejahterah (PKS).

Pasalnya Parpol tersebut ini kental dengan nuansa islami.

Tentu saja basis konstituennya juga cenderung islami. 

Baca juga: TPPPU : Partai Ummat Menerima Kader Dari Latar Belakang Agama Manapun

Baca juga: Partai Ummat Janji Kritis Terhadap Pemprov Sultra, Ketua TPPPU: Sampaikan Aspirasi Rakyat

Baca juga: 4 Fakta Partai Ummat Amien Rais di Sultra, Nama Ketua DPW, 17 Pengurus Daerah, Target & Dukungan

Menurut Pengajar Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Prof Eka Suaib, kehadiran Partai Ummat di Sultra merupakan tantangan bagi Parpol Islam.

Ia menegaskan, Partai Ummat tentu akan beririsan dengan Parpol Islam lain, PAN, PKB, PBB dan PKS dalam memperebutkan konstituen. 

"Kehadiran Partai Ummat akan beririsan dengan Parpol Islam lain, seperti PKS, PPP,PKB,PBB, dan tentu saja PAN," ujarnya lewat pesan singkat, Minggu (2/5/2021). 

Menurutnya, Parpol bernuansa islami harus melebarkan sayap.

Mencari basis diluar kebiasaan, konstiuen dari kalangan nasionalis atau lebih ekstrim agama lain. 

"Tantangan terbesar yg dihadadapi oleh parpol yakni dituntut untuk melebarkan basis pendukungnya. Jadi tidak hanya mengandalkan basis Islam," ujar Eka Suaib. 

Ketua Asosiasi Ilmu Politik (AIPI) Kota Kendari, menguraikan, mengapa Partai Ummat menjadi ancaman. 

Pasalnya, Parpol Islam sebelumnya terkesan pragmatis, bahkan korup. 

Meski demikian, ia menegaskan, bukan berarti Partai Ummat bersih. 

"Persepsi publiik terhadap Parpol hanya aktif menjelang Pemilu. Belum lagi perilaku koruptif yang muncul dari Parpol. Jadi muncul rendahnya publik kepercayaan Parpol," jabarnya. 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved