Partai Ummat

Mantan Kader PAN Sultra Gabung ke Partai Ummat, Ketua TPPPU: Faktanya Memang Ada

Meski begitu, Rasyidin masih enggan menyebutkan nama dari kader PAN Sultra tersebut yang bergabung di Partai Ummat.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
Handover
Sosok Chulafaau Rasyidin penggagas Partai Ummat Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini, mantan poltisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dipercaya sebagai Ketua Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat Sulawesi Tenggara atau (TPPPU Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Adanya beberapa mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Tenggara yang bergabung dengan Partai Ummat, dibenarkan oleh Ketua TPPPU Sultra, Chulafaau Rasyidin.

"Sementara saya belum siap berkomentar banyak tentang ini walaupun sebetulnya faktanya memang ada," katanya, Minggu (2/5/2021).

Meski begitu, Rasyidin masih enggan menyebutkan nama dari kader PAN Sultra tersebut yang bergabung di Partai Ummat.

Ia juga membeberkan, adanya kader-kader dari partai lain yang ikut bergabung bersama Partai Ummat.

Baca juga: Partai Ummat Iris Konsituen Basis Islam, Peringatan Buat PAN, PPP, PKB, PBB & PKS di Sultra

Sebelumnya, Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat Sulawesi Tenggara atau TPPPU Sultra akan mengumumkan Ketua Dewan Pimpinan wilayah (DPW).

Menurut bocoran Ketua TPPPU Sultra, Chulafaau Rasyidin, kursi DPW Partai Ummat akan diisi kalangan birokrasi.

Partai Ummat Sulawesi Tenggara (Sultra) langsung tancap gas usai partai yang digagas Amien Rais ini dideklarasikan.

Partai Ummat telah dideklarasikan secara nasional di Yogyakarta, dipimpin tokoh proklamator Amien Rais, (29/4/2021) bertepatan dengan 17 Ramadan 1442 H.

Kini Partai Ummat turut merambah ke jazirah tenggara Sulawesi, pengurus pun telah bersiap membentuk struktur organisasi.

"Birokrasi yang paham politik," kata Chulafaau Rasyidin melalu pesan Whatsapp, Sabtu (1/5/2021).

Ia enggan berkomentar lebih jauh. Bahkan ia meminta bersabar sampai surat keputusan keluar dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat.

"Nanti turun SK dari DPP baru kami buka ya," singkatnya.

Baca juga: Partai Ummat Sulawesi Tenggara Target Pemilu 2024, Optimis Masuk 3 Besar

Bentuk Susunan DPW

MENGUMUMKAN - TPPPU Sultra berswafoto seusai konsolidasi. Rencananya pekan depan dimumkan Ketua DPW Partai Ummat Sultra.
MENGUMUMKAN - TPPPU Sultra berswafoto seusai konsolidasi. Rencananya pekan depan dimumkan Ketua DPW Partai Ummat Sultra. (Istimewa)

Partai Ummat Sulawesi Tenggara (Sultra) langsung tancap gas usai partai yang digagas Amien Rais ini dideklarasikan.

Partai Ummat telah dideklarasikan secara nasional di Yogyakarta, dipimpin tokoh proklamator Amien Rais, (29/4/2021) bertepatan dengan 17 Ramadan 1442 H.

Kini Partai Ummat turut merambah ke jazirah tenggara Sulawesi, pengurus pun telah bersiap membentuk struktur organisasi.

Ketua Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat atau TPPPU Sutra Chulafaau Rasyidin mengaku tengah menggenjot pengaruh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW).

"Masih menyusun nama-nama pengurus DPW dengan anggota lain. Mungkin pekan depan sudah kita sampaikan ke pimpinan pusat," katanya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: TPPPU : Partai Ummat Sultra Menerima Kader Dari Latar Belakang Agama Manapun

Komposisi pengurus DPW Partai Ummat Sulawesi Tenggara ini terdiri dari dewan penasihat, ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara.

Termasuk beberapa para penggagas partai yang tergabung dalam TPPPU akan dimasukkan sebagai pengurus DPW.

Menurut mantan anggota DPRD Kota Kendari ini masih menganut sistim kepungurusan minimalis sehingga semua tak bisa masuk sebagai pengurus inti.

"Mereka yang lain dipersiapkan untuk kepengurusan tahapan berikutnya sebagai tambahan pengurus (cabang/daerah)," ujarnya.

Kata Chulafaau, beberapa tokoh masyarakat dan mantan pengurus parpol di Sultra sudah menyatakan siap bergabung.

Ia menjabarkan, Partai Ummat memiliki motto melawan kezaliman dan menegakkan keadilan dengan logo perisai tauhid dan bintang tersebut.

Deklarasi Partai Ummat

Partai Ummat besutan Amien Rais akhirnya secara resmi telah dideklarasikan, Kamis (29/4/2021).

Acara tersebut ditayangkan di akun YouTube Amien Rais Official pada pukul 13.00 WIB.

Sebelumnya, Partai Ummat besutan Amien Rais akhirnya secara resmi telah dideklarasikan, Kamis (29/4/2021). Acara tersebut ditayangkan di akun YouTube Amien Rais Official pada pukul 13.00 WIB. 
Sebelumnya, Partai Ummat besutan Amien Rais akhirnya secara resmi telah dideklarasikan, Kamis (29/4/2021). Acara tersebut ditayangkan di akun YouTube Amien Rais Official pada pukul 13.00 WIB.  (Tribun Jogja)

Tampak dari tayangan itu, Amien Rais beserta tokoh-tokoh yang hadir menyanyikan Indonesia Raya sebagai pembukaan acara.

Dalam kesempatan itu, Tribunnews.com melihat kehadiran dari Neno Warisman, Ridho Rahmadi, Tasniem Rais hingga Ustaz Ansufri Idrus Sambo.

Baca juga: Cari Kader Kepengurusan, Partai Ummat Sulawesi Tenggara Target Harus Miliki Sumber Daya & Kapasitas

Deklarasi dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Amien Rais pun memberikan sambutan berkaitan dengan Partai Ummat, partai terbarunya setelah ia tidak lagi berada di kapal Partai Amanat Nasional (PAN).

“Partai Ummat bersama anak bangsa lainnya akan bekerja, berjuang dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan di Indonesia,” ungkap Amien.

Dalam deklarasi, Amien dan sejumlah anggota partai terlihat mengenakan kemeja dan jas berwarna hitam lengkap dengan aksen garis berwarna kuning keemasan.

Untuk anggota perempuan, mereka memadukan jas hitam itu dengan hijab warna kuning keemasan juga.

Di jas masing-masing anggota, terdapat lambang Partai Ummat berupa bintang yang berada di dalam kontak.

“Kami sadar, menegakkan kebajikan dan memberantas keburukan, memobilisasi dan menegakkan keadilan serta menumpas kezaliman butuh ketekunan dan ketangguhan,” katanya.

Ia juga menekankan, bahwa setiap ibadah yang dilakukan setiap anggota Partai Ummat didedikasikan hanya untuk Allah SWT.

“Kami yakin, semua mekanisme demokrasi dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan kebaikan dan perbaikan nasional. Sehingga, kita tidak perlu cara ekstra parlementer dan ekstra konstitusional,” tandasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved