Perjuangan Sertu Bambang Masuk TNI Baru Lolos setelah 3 Kali Tes, Kini Gugur Bersama Nanggala-402
Inilah kisah salah satu dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402, yakni Sertu Bambang Priyanto.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah kisah salah satu dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402, yakni Sertu Bambang Priyanto.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan ucapan dukacita mendalam kepada keluarga 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Sebab, ke-53 awak KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan Bali.
Baca juga: Serda Pandu Gugur Bersama Nanggala-402, sang Ayah Peltu Wahyudi Sempat Video Call Ingin Beri Sepatu
Duka mendalam dirasakan anggota keluarga Sertu Bambang Priyanto di Sragen, Jawa Tengah.
Mereka langsung menggelar tahlilan seusai mendengar kabar semua awak kapal KRI Nanggala 402 dinyatakan gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tahlilan diselenggarakan di rumah orangtua Sertu Bambang Priyanto di Kampung Ngadirejo, Kroyo, Karangmalang, Sragen pada Minggu (25/5/2021).
Paman korban, Sutrisno mengatakan, tahlilan akan dilaksanakan selama tujuh hari ke depan.
"Kami langsung adakan tahlilan setelah dapat kabar keponakan saya meninggal dalam musibah tenggelamnya kapal itu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Mimik Panglima TNI Berubah Umumkan Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Kapolri Ungkap Kesedihan
Pesilat PSHT Ikut Beri Penghormatan untuk Sertu Bambang Priyanto
Tahlilan dihadiri oleh keluarga dekat dan anggota pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
"Teman-teman dari PSHT ikut mendoakan karena Mas Bambang dulu pernah jadi anggota PSHT," terangnya.
Tampak para pesilat hadir menggunakan baju hitam di kediaman orangtua Sertu Bambang Priyanto.

Sutrisno mengaku kaget kala mendengar semua awak KRI Nanggala-402 tidak ada yang selamat.
"Terus terang ya kaget karena ada saudara saya yang jadi korban," paparnya.
Dia berharap agar jasad Sertu Bambang Priyanto bisa diangkat ke permukaan.
"Saya ingin jasad Sertu Bambang bisa dimakamkan dengan layak. Tapi ya kami ikut saja karena TNI sekarang sedang berupaya evakuasi," katanya.
Baca juga: Trending Twitter, Apa On Eternal Patrol? Istilah yang Dinyatakan untuk Kapal Selam KRI Nanggala 402
Pejuangan Sertu Bambang Jadi Anggota TNI
Perjuangan Sertu Bambang Prianto menjadi seorang tentara ternyata tidak mudah.
Dia tidak langsung diterima saat mendaftar.
Pria asal Sragen ini, tiga kali mengikuti ujian baru diterima.
Sosok Sertu Bambang Prianto anggota TNI Angkatan Laut (AL) di mata keluarga adalah orang yang keras.
"Tapi kerasnya untuk kebaikan," ucap kakak kandungnya, Sri Rahayu kepada TribunSolo.com, Jumat (23/4/2021).

Dijelaskannya, Sertu Bambang Prianto adalah anak ke enam dari enam bersaudara.
"Karena dia anak bungsu maka paling disayang oleh orang tuanya."
"Sehingga kami kakak-kakaknya juga ikut sayang dengan dia," terangnya.
Menurut dia, adiknya itu setelah lulus dari SMA memang bercita-cita jadi tentara.
"Ayahnya dulu sudah menawarkan untuk kuliah tapi ditolak. Dia lebih memilih jadi tentara," katanya.
Namun upayanya untuk menjadi anggota TNI AL tidak berjalan mulus.
"Dia tiga kali mendaftar jadi tentara. Pendaftaran yang pertama dan kedua dia enggak diterima."
"Baru di pendaftaran ketiga dia diterima jadi TNI AL," imbuhnya.
Panglima TNI Sampaikan Dukacita Mendalam kepada Keluarga 53 Prajurit KRI Nanggala-402
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan ucapan dukacita mendalam kepada keluarga 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Sebab, ke-53 awak KRI Nanggala -402 dinyatakan telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan Bali.
“Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI, saya sampaikan rasa dukacita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur,” ucap Panglima TNI dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25/4/2021).
“Semoga Tuhan yang Mahabesar memberikan keikhlasan, kesabaran dan ketahahan,” ucap Hadi.

Panglima TNI juga merasakan kesedihan mendalam atas gugurnya 53 prajurit terbaik Hiu Kencana saat menunaikan tugas negara tersebut.
“Oleh Karena itu dengan kesedihan mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan 53 personel yang on board Nanggala-402 telah gugur,” ucapnya.
“Prajuri-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di utara perairan Bali ,” kata Hadi.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil pencarian Satgas SAR yang meliputi berbagai aset, dan tidak saja alutsista TNI AL, tetapi juga dari Polri, Basarnas, Bakamla, BPPT, KNKT, serta dari negara-negara sahabat, seperti Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat.
“Malam tadi Satgas SAR telah mengerahkan semua kemampuannya untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala, " imbuhnya.

Dia katakan, KRI Rigel juga telah melakukan pemindaian secara akurat di lokasi dengan menggunakan multibeam sonar dan magnetometer dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.
MV Ship Rescue juga telah menurunkan ROV-nya untuk memperkuat citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
“Telah diperoleh citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402, meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11," ujarnya.
“Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” ujar Panglima TNI. (tribun network/thf/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sertu Bambang Priyanto Gugur, Pesilat PSHT Ikut Beri Penghormatan, 3 Kali Daftar TNI Baru Lolos