Kapal Selam Hilang
Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402, Begini Kecanggihan Pesawat Poseidon P8
Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan Bali, Rabu (21/4/2021), belum menunjukkan tanda-tanda ditemukan hingga Sabtu (24/4/2021).
Tak hanya itu, pesawat ini bahkan unggul dalam perang anti-kapal selam, perang anti-permukaan, intelijen.
Termasuk dalam pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.
P-8 dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.
Pesawat ini dibekali dengan dua mesin CFM56-7 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.
Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter. Dengan rentang sayap yang memiliki panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
Kemudian, tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.
Pesawat P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.
Merupakan turunan dari Boeing Next-Generation 737-800, pesawat P8 direkayasa untuk beroperasi selama 25 tahun atau 25.000 jam di penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi di lingkungan lapisan es.
Secara global, P8 memiliki dua varian, P8I, diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P8A Poseidon, diterbangkan oleh Angkatan Laut AS dan Angkatan Udara Australia.
Pesawat patroli ini telah terjual ke setidaknya di tujuh negara.
Selain AS, India dan Australia, negara lain yang telah membeli pesawat P8 ini adalah Korea Selatan, Selandia Baru, Norwegia, dan Inggris.
Selandia Baru menandatangani kontrak pembelian empat unit P8A pada Juli tahun lalu, dan Korea Selatan memesan enam unit P8A pada November 2019.
Kedua negara itu akan mulai menerima pengiriman P8A pada 2022.
Sementara Norwegia memesan lima unit P8 dan pengiriman awal pada 2021.
Sedangkan Australia telah mengoperasikan P8A selama dua tahun, setelah menerima pengiriman pesawat pertama mereka pada 2016 lalu.