Hari Kartini 2021

Pimpinan Aisyiyah Sultra Sebut Raden Ajeng Kartini Sosok Inspiratif, Tegaskan Peran Perempuan

Menurutnya, Raden Ajeng Kartini itu sebagai solusi cerdas untuk menegaskan peran perempuan.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
Handover
Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara (Sultra), Marlina Gasali, terinspirasi dengan sosok Raden Ajeng Kartini. Menurutnya, Raden Ajeng Kartini sebagai solusi cerdas untuk menegaskan peran perempuan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara (Sultra), Marlina Gasali, terinspirasi dengan sosok Raden Ajeng Kartini

Menurutnya, Raden Ajeng Kartini itu sebagai solusi cerdas untuk menegaskan peran perempuan.

"Kita lihat Raden Ajeng Kartini itu sebenarnya apasih yang tidak ada pada dia, hidup di lingkup tiga bupati. Kakeknya Bupati di Jepara, bapaknya bupati di Demak, dia istri seorang bupati di Rembang, jika dipikir hidup di lingkungan seperti itu, tidak banyak orang yang sekiranya mau terlibat memikirkan orang-orang bawah," kata Marlina. 

Bahkan WR Supratman, kata Marlina, pencipta lagu Indonesia Raya itu juga mengarang lagu khusus untuk RA Kartini berjudul Ibu Kita Kartini. 

Baca juga: Makna Hari Kartini, Kepala SKhN 1 Kendari: Perempuan Berperan Penting dalam Keluarga dan Masyarakat

Baca juga: Hari Kartini, Ketua Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari: Perempuan Ambil Peran di Pemerintahan

Kemudian, adapula satu tokoh yang membukukan kisahnya, dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. 

"Jadi saya kira kita diberikan gambaran, jika dikaitkan dengan agama, perempuan memang lahir di dunia bukan hanya dinobatkan untuk jadi ibu rumah tangga, jadi ibu, jadi istri, tapikan juga dinobatkan jadi khalifah di muka bumi," ungkapnya 

Menurutnya, dinobatkannya manusia menjadi Khalifah, tidak hanya untuk laki-laki tapi termasuk juga perempuan. 

Hal itu yang memotivasi dirinya untuk tidak merasa lelah mengurus organisasi. 

Sekalipun itu orang melihat, apa yang ia cari saat berorganisasi. 

"Kebanyakan orang dalam berorganisasi lebih ke segi materinya, tapi bagi saya sebenarnya berorganisasi ada kepuasan karena saya bisa memberikan manfaat yang sesuai kapasitas diri," ujarnya. 

Jika dikaitkan dengan perkembangan zaman saat ini, kata Marlina, dengan situasi digital ini kadang orang terkesan mengkambing hitamkan teknologi.

"Sebenarnya dari aspek pendidikan, nabi saja mengatakan didik anakmu sesuai dengan zamannya," katanya.

Tentu, menurutnya hal itu jangan sampai menggeser etika-etika. 

"Sebagai contoh, saat bersilaturahmi secara langsung, ada sapaan Assalamu Alaikum, dalam Agama islam wajib itu kita jawab waalaikum salam," ujarnya. 

Ia berharap, sekalipun itu teknologi canggih seperti saat ini, tapi tetap nilai-nilai agama terus dibumikan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved