Kapal Terbakar di Selat Buton

Ternyata Kapal Phinisi Yatch Puti Raja Sering Mengalami Korsleting Ketika Berlayar

Salah seorang korban kapal tersebut Jalil Loji (35), mengatakan hal itu sering terjadi saat dalam pelayaran

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Laode Ari
handover
Kapal KLM Putih Raja terbakar di tengah laut Perairan Selat Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/04/2021) malam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Kapal KLM Puti Raja yang terbakar akibat korsleting mesin saat melintasi perairan Selat Buton ternyata sebelumnya pernah mengalami hal serupa.

Salah seorang korban kapal tersebut Jalil Loji (35), mengatakan hal itu sering terjadi saat dalam pelayaran.

"Kapten berfikir kebakaran dikarenakan korsleting itu tak akan begitu parah karena melihat kejadian sebelumya juga tidak sampai menenggelamkan kapal seperti ini," kata Jalil.

Kapal tersebut mengangkut empat awak. Para awak kapal selamat setelah dievakuasi oleh nelayan setempat.

Untuk diketahui kapal jenis phinisi itu berlayar dari Raja Ampat menuju Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Jalil, direncanakan kapal berlayar melewati Pulau Banda kemudian menuju ke perairan Selat Buton karena menghindari kemungkinan cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Kami hindari kemungkinan cuaca karena kapalkan mempunya navigasi yang dapat mengetahui perputaran kondisi cuaca dan jalur ini kami anggap aman dan cepat,"jelasnya.

Baca juga: Ternyata Korban Kapal Terbakar yang Dinakhodai Warga Amerika Diselamatkan Nelayan Tampo Muna

Sementara tujuan mereka berlayar ke Pulau Sumbawa, untuk mengembalikan kapal yang harus segera di perbaiki karena keadaan kapal yang tak berjalan dengan baik.

"Kita mau perbaikan kapal atau drydok di Pulau Bima, Sumbawa "kata Jalil, Selasa (20/4/2021).

Saat ini ke 4 korban kecelakaan kapal laut itu masih menunggu putusan dari Imigrasi.

"Tapi informasi dari Kapten kami diberi tahu bahwa menginginkan kami harus kembali hari ini, tapi instansi lain harus mengambil data kami dulu selengkap lengkapnya," ujar Jalil.

Identitas Korban

Berikut nama-nama empat awak Kapal Yanct Puti Raja yang terbakar dan tenggelam di Perairan Selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Empat awak kapal Yanct Puti Raja dipastikan selamat dari insiden kebakaran kapal yang terjadi pada Senin (19/04/2021) sekitar pukul 15.00 Wita.

Sebanyak 4 awak kapal pesiar phinisi Puti Raja yang terbakar di Selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), dievakuasi Kapal Motor (KM) Jetliner, dan tiba di Pelabuhan Bungkutoko, Kota Kendari, Senin (19/04/2021) sekitar pukul 23.30 wita.
        
Kebakaran kapal yacth layar wisatawan itu terjadi di antara Pulau Towea dan Pulau Tampo, Kabupaten Muna, Senin (19/04/2021).
Sebanyak 4 awak kapal pesiar phinisi Puti Raja yang terbakar di Selat Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), dievakuasi Kapal Motor (KM) Jetliner, dan tiba di Pelabuhan Bungkutoko, Kota Kendari, Senin (19/04/2021) sekitar pukul 23.30 wita. Kebakaran kapal yacth layar wisatawan itu terjadi di antara Pulau Towea dan Pulau Tampo, Kabupaten Muna, Senin (19/04/2021). (Dok Basarnas Kendari)

Baca juga: Detik-detik 4 Awak Kapal Pesiar Phinisi Terbakar Termasuk Warga AS Dievakuasi KM Jetliner ke Kendari

Dari data yang diperoleh, keempat awak kapal itu terdiri tiga pria dan seorang wanita. Satu diantaranya pria kebangsaan Amerika. Sementara lainnya warga negara Indonesia (WNI).

Mereka yakni Josephine (WNI) , wanita berusia 67 tahun yang juga sekaligus sebagai owner atau pemilik Kapal tersebut.

Benny Raiwaki (WNI), pria berusia 56 tahun dan Jalil Loji (WNI) berusia 33 tahun. Keduanya bertugas sebagai crew mesin.

Sementara Kapten Kapal bernama Ken Wiedenhoeft, pria berusia 84 tahun asal Amerika Serikat (USA).

Dari informasi yang diperoleh, para korban sudah di evakuasi ke kapal KM Jetliner dengan di bantu perahu nelayan sekitar Tampo, Kabupaten Muna.

KM Jetliner mengirim bantuan kepada para korban setelah mendapat signal tanda bahaya atau Distress Call dari para awak kapal Yanct Puti Raja.

Saat insiden kapal terbakar, para korban tak dapat menyelamatkan satupun barang bawaan dan dokumen yang dimiliki.

Baca juga: Identitas Empat Awak Kapal Yanct Puti Raja yang Terbakar di Selat Buton, Ada Lansia Asal Amerika

Selanjutnya, keempat korban dievakuasi di Kendari untuk mendapat perawatan medis di Rumah sakit.

Kapal yang ditumpangi keempat korban sebelumnya, terbakar di tengah laut Perairan Selat Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/04/2021) malam.

Informasi yang dihimpun TribunnewsSultra.com, menyebutkan Kapal Layar Motor (KLM) Putih Raja tersebut terbakar di antara Pulau Towea dan Pulau Tampo, Kabupaten Muna, sekitar pukul 19.30 wita.

Kapal KLM Putih Raja dalam perjalanan dari Buton ke Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Informasi awal menyebutkan kapal tersebut mengangkut beras dan empat penumpang.

Seluruh penumpang dikabarkan selamat.

Kesaksian Warga

Menurut Yusuf (29), salah satu warga yang melihat insiden tersebut, bercerita semula dari mesin kapal yang mengeluarkan kepulan asap hitam di tangah laut.

"Karena ada kepulan asap hitam di laut, nelayan di sekitar Tampo langsung menuju ke tempat itu, dan sebuah kapal yang terbakar, " katanya saat dikonfirmasi melalui telepon.

Yusuf mengatakan insiden itu terjadi pada Senin (19/04/2021) sekira pukul 15.00 wita

Kapal terbakar terlihat dari perkampungan warga di Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Saat kami cek di kapal itu diduga percikan api berasal dari mesin kapal, " kata Yusuf.

Saksi mengatakan, kapal itu sejenis kapal pesiar phinisi yang biasa ditumpangi para turis.

Kapal tersebut memuat ditumpangi empat ABK terdiri tiga orang pria dan satu wanita.

Saat berada di lokasi para nelayan kemudian menolong para penumpang kapal yang menyelamatkan diri dengan terjun ke laut.

"Empat penumpang kapal selamat karena saat itu langsung dibantu oleh nelayan yang datang ke Lokasi kejadian, " jelas Yusuf.

Sekira pukul 21.00 wita, kapal tersebut tenggelam.

(Tribunnewssultra.com/Husni husein)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved