Musrenbang Sulawesi

Bappenas Sebut Kualitas Pendidikan, Kesehatan, dan Jaring Pengaman Sosial di Sultra Masih Rendah

Informasi tersebut disampaikan Dirketur Regional II Muhammmad Roudo saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)  Regional Sulawesi.

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
(Muh Ridwan Kadir/TribunnewsSultra.com)
Musrenbang berlangsung di Hotel Claro, Jl Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/4/2021). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut banyak permasalahan di Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut banyak permasalahan di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Masalah tersebut antara lain rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan dan jaring pengaman sosial.

Informasi tersebut disampaikan Dirketur Regional II Muhammmad Roudo Bappenas saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)  Regional Sulawesi.

Musrenbang berlangsung di Hotel Claro, Jl Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/4/2021).

"Masih rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan serta daya saing koperasi dan UMKM, serta belum optimalnya sistem jaring pengaman sosial," kata Muhammad Roudo.

Baca juga: Empat Gubernur se Sulawesi Disebut Hadir di Musrenbang Regional di Kendari, Gorontalo dan Sulut?

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Berada di Peringkat Ketiga se-Sulawesi

Masalah tersebut masuk dalam 7 proyek fokus perencanaan dan pendanaan di Sultra dalam rencana pembangunan 2022.

Masalah lain yang akan dientaskan adalah hilirisasi industri dan insfraktukur terutama penunjang insfraktuktur pembangunan dan pangan, kemudian peningkatan pendidikan vokasi.

Pemberdayaan balai latihan kerja (BLK), sistem kesehatan efesiensi layanan perkotaan, optimalisasi pengelola medis, pemantapan wilayah pesisir dan kesiapsiagaaan bencana serta penguatan lembaga koperasi dan UMKM.

Dalam kesempatan yang sama ia juga menyampaikan agar terciptanya isu pembanguan daerah Sultra itu ada beberapa hal harus diperbaiki dan diselesaikan.

"Saya mengamati ada tantangan terkini yang harus diselesaikan bersama pada tahun 2022 nanti. di antaranya belum optimalnya infrastuktur dan pelayanan penunjang sektor industri dan pangan komuditas unggulan serta komunitas perekonomian," katanya.

Selain itu belum optimalnya pengelolaan limbah medisdan belum mantapnya kesiapsiagaan bencana wilayah pesisir

"Kami berharap agar pelaksana proyek prioritas strategi dapat berjalan dengan baik dan diharapkan mampu mengggerakan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan di Sultra, pada akhirnya akan mengurangi kemiskinan," katanya.

Angka Kemiskinan

Angka tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tak mencapai rata-rata nasional 9,7 persen pada tahun 2020.

Hal itu disebutkan Staff Ahli Menteri Bidang Pemerintah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Suhajar Diantoro dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved