Batita Idap Down Syndrome
Tak Hanya Down Syndrome, Afiq Raanan Hendra Juga Derita Kelainan Jantung
Tak hanya down syndrome, Afiq Raanan Hendra juga derita kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Tak hanya down syndrome, Afiq Raanan Hendra juga derita kelainan jantung.
Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), Afiq Raanan Hendra didiagnosa oleh dokter mengalami down syndrome.
Batita berusia 1 tahun 2 bulan itu juga mengalami kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga.
Saat ini bersama orangtuanya, mereka tinggal di rumah kontrakan, di Lahundape, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebelumnya, melihat kondisi Afiq Raanan Hendra, Keluarga Besar TNI AD (KBT) Korem 143/HO Kendari, Sultra terdorong untuk membantu biaya pengobatan.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Penerangan (Kapenrem) Korem 143/HO, Letda Inf Rusmin Ismail, turut prihatin dengan kondisi Afiq Raanan Hendra.
“Kondisi Afiq saat ini sangat memprihatinkan, jangankan untuk kegiatan yang lain untuk makan saja dia sangat kesulitan,” katanya, Jumat (9/10/2021).

Ia menyampaikan, hasil pemeriksaan laboratorium di RSUD Bahteramas, menunjukkan Afiq Raanan Hendra mengalami Tetralogy Of Fallot (TOF) atau kelainan struktur jantung.
Di mana suatu kondisi yang jarang, disebabkan oleh kombinasi dari empat cacat jantung yang hadir pada saat lahir.
Hal itu menyebabkan dalam sirkulasi darahnya mengalami kekurangan oksigen.
"Menurut dokter dari RSUD Bahteramas disarankan untuk melaksanakan operasi di RS Harapan Kita, di Jakarta," tambahnya.
Selain mengalami kelainan jantung, Afiq Raanan Hendra juga mengalami bronkopneumonia dan terdapat cairan di pembungkus paru (efusi fleura dextra).
Hal ini diakibatkan kelainan secara genetik berupa kelainan struktur dan fungsi dalam sistem pernapasan yang disebabkan virus, bakteri, atau jamur.
Baca juga: Afiq Raanan Hendra Down Syndrome Sejak Lahir, Herianti Ungkap Kondisinya Saat Itu
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Down Syndrome pada Bayi, Kelainan yang Dialami Afiq Raanan Hendra
Ungkap kondisi anak setelah lahir
Ibu Afiq Raanan Hendra, Herianti menngungkapkan kondisi anaknya sejak dilahirkan memang sudah terlihat memiliki kelainan.
Kata Herianti, saat melahirkan di RS Tiara Sentosa, Afiq Raanan Hendra tidak menangis dan langsung dirawat di inkubator.
Saat itu, dokter yang merawat mengatakan Afiq memiliki ciri-ciri down syndrome.
Di mana kondisi jari kaki dan tangannya jarang-jarang dan kebiru-biruan sejak dilahirkan.
Sejak mengalami sakit, Afiq Raanan Hendra sudah tiga kali keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Terkendala biaya
Herianti mengatakan saat membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas untuk berobat, dokter menyarankan agar mengoperasi Afiq Raanan Hendra.
Untuk mengoperasi Afiq Raanan Hendra, Herianti dan Hendra harus membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Harapan Kita di Jakarta.
Namun, berasal dari keluarga tidak mampu dengan kondisi perekonomian keluarga serba pas-pasan, Afiq belum bisa menjalani operasi seperti yang disarankan oleh dokter.
“Kemarin kami bawa ke RS Bahteramas dan disarankan oleh dr Darma untuk dioperasi di RS Harapan Kita di Jakarta, tapi semua terkendala oleh biaya,” ucapnya.
Dalam rangka memperingati HUT ke-75 Persit KCK, Keluarga Besar TNI AD (KBT) Korem 143/HO Kendari, Sultra menyalurkan bantuan kepada keluarga Afiq Raanan Hendra.
Terkumpul bantuan pengobatan sebesar Rp55 juta dan berbagai bahan makanan.
Bukan hanya itu, Korem 143/HO juga menanggung iuran BPJS Mandiri sekeluarga selama satu tahun.
Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A. Siahaan dan Ketua Persit KCK Koorcab Rem 143, Vera Jannie A Siahaan menyalurkan santunan, di rumah kontrakan Hendra dan Herianti, Kamis (8/4/2021).

Tak hanya itu, hal ini juga komitmen dan tindak lanjut dari perintah Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno, untuk selalu peduli dan membantu masyarakat.
“Jajaran TNI AD di manapun berada, harus peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Danrem.
Dengan adanya bantuan tersebut, Afiq Raanan Hendra pun memiliki harapan untuk dioperasi dan dapat pulih normal.
Baca juga: Alami Down Syndrom, Afiq Raanan Hendra Dapat Bantuan Pengobatan Rp55 Juta dari Keluarga Besar TNI AD
Baca juga: Apa itu Sindrom Prader-Willi ? Kelainan Genetik pada Anak Bungsu Oki Setiana Dewi, Berikut Gejalanya
Harapan untuk sembuh
Herianti dan Hendra mengungkapkan kembali mendapat harapan dengan adanya bantuan pengobatan dari Keluarga Besar TNI AD.
"Asa saya kembali ada, jika hari ini petunjuk dokter untuk dibawa ke Jakarta, bisa segera akan kami bawa,” ujarnya.
Ia pun tak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada Danrem yang telah berkenan datang langsung untuk menyerahkan bantuan tali kasih.
“Terimakasih Bapak Danrem dan Ibu serta Keluarga Besar TNI AD, hal ini tidak pernah kami sangka,” katanya.
“Semua akan kami gunakan untuk pengobatan Afiq sampai sehat dan normal seperti anak-anak lainnya,” tambah ibu dua anak ini.
Penyebab kelainan jantung
Dikutip dari alodokter.com, penyakit jantung bawaan dapat terjadi pada satu dari seratus kelahiran.
Penyakit ini terjadi karena kelainan struktur jantung yang muncul sejak bayi masih dalam kandungan.
Penyakit ini dapat mengganggu kemampuan jantung bayi untuk memompa darah dan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.
Kondisi tersebut dapat mengganggu tumbuh kembangnya, bahkan kemungkinan berakibat fatal.
Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada anak.
Ada beragam faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung bawaan, di antaranya :
1. Rubella
Mengalami infeksi rubella selama kehamilan bisa menyebabkan masalah dalam perkembangan jantung bayi.
Maka dari itu penting untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan sebelum hamil, agar bisa diberikan vaksinasi untuk mencegah infeksi berbahaya seperti rubella, atau pengobatan bila sudah sempat terinfeksi.
2. Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk cacat jantung bawaan.
Di antaranya adalah pengobatan hipertensi golongan ACE inhibitors, obat kolesterol golongan statin, dan obat jerawat yang mengandung isotretinoin.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan sembarang minum obat tanpa instruksi dokter.
3. Diabetes
Penderita diabetes yang hamil dianjurkan untuk mengendalikan gula darah sejak sebelum mengupayakan kehamilan.
Tujuannya agar dapat mengurangi risiko cacat jantung bawaan.
Sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter agar mendapat informasi yang aman dan tepat.
4. Minum alkohol dan merokok selama kehamilan
Hindari minum alkohol dan merokok ataupun menjadi perokok pasif selama kehamilan.
Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kehamilan, termasuk cacat jantung bawaan pada bayi yang ada di dalam kandungan.
5. Keturunan
Selain beberapa hal di atas, faktor keturunan juga bisa menjadi pemicu umum anak mengalami penyakit kelainan jantung.
Kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh masalah genetika yang dapat diturunkan lintas generasi.
Bagi Anda yang berkeinginan meringankan dan membantu pengobatan kesembuhan Afiq Raanan Hendra, bisa langsung menghubungi nomor kontak 082248178525. (*)