Banjir di Lembata, NTT: Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Cari Jasad Korban

Proses pencarian korban banjir dan longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT masih terus dilanjutkan.

Editor: Sugi Hartono
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Seekor anjing pelacak yang didatangkan dari Mabes Polri tampak sedang mencari lokasi keberadaan mayat yang tertimbun di desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Kamis 8 April 2021 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Proses pencarian korban banjir dan longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT masih terus dilanjutkan.

Diketahui, wilayah NTT dilanda musibah banjir serta longsor pada Minggu, 4 April 2021 lalu.

Dilaporkan Pos-Kupang.com, proses pencarian jasad korban masih terus dilakukan hingga hari keempat pasca-kejadian.

Selain menggunakan alat excavator untuk membongkar bebatuan dan reruntuhan rumah, pencarian jasad korban juga dilakukan dengan mengerahkan 3 ekor anjing pelacak (SAR Dog) yang didatangkan dari Mabes Polri dan 4 ekor anjing pelacak dari Basarnas.

Baca juga: Terkait Fenomena Siklon Tropis Seroja, Jokowi Dorong BMKG Gencarkan Peringatan Cuaca Ekstrem

Komandan Lapangan Tim SAR Ipda Sugiono yang memimpin pencarian di desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape menerangkan, Mabes Polri menurunkan 6 ekor anjing pelacak.

Dijelaskan, 3 ekor anjing pelacak ditugaskan mencari jasad korban di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, sementara 3 ekor lainnya dikerahkan mencari korban hilang di Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Menurut Ipda Sugiono pada tahap pertama 3 ekor anjing pelacak itu melakukan pencarian mayat korban di lokasi banjir dan longsor desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape.

Baca juga: Tak Ada Larangan, Begini Panduan Beribadah Selama Ramadan 2021 di Masjid dan Musala

Seekor anjing pelacak yang didatangkan dari Mabes Polri tampak sedang mencari korban mayat di lokasi
Seekor anjing pelacak yang didatangkan dari Mabes Polri tampak sedang mencari korban mayat di lokasi (POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO)

Anjing pelacak yang didatangkan memang sudah dilatih khusus untuk mengendus mayat yang masih terkubur longsor atau reruntuhan rumah.

Adapun rencananya pencarian akan dilakukan hingga semua korban hilang ditemukan kembali.

Di Waimatan, pencarian jasad korban yang diduga masih terkubur longsor pun dilakukan dengan empat anjing pelacak milik Basarnas sejak hari ini.

Isran, Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan mengatakan Tim SAR Gabungan, dalam pencarian sejak pagi hari, berhasil menemukan enam jasad korban bencana di desa Waimatan.

Pencarian menggunakan tiga excavator untuk membongkar timbunan bebatuan dan tanah longsor yang mengubur pemukiman warga.

"Ada banyak material besar dari atas gunung," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di NTT, BNPB Catat Lebih dari 8 Ribu Warga Mengungsi

Isran berujar, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Personil Basarnas, Personil Polres Lembata, TNI, Anggota BPD Kabupaten Lembata, PMI, dan para relawan akan melakukan pencarian sampai semua jasad ditemukan.

"Sesuai undang-undang pencarian dilakukan selama tujuh hari tapi apabila ada tanggap darurat dari pemerintah daerah maka kita mengikuti dari pemerintah daerah," paparnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved