Jalan Rusak di Sulawesi Tenggara

Respon Komisi III DPRD Sultra Soal Jalan Rusak di Konawe Selatan: Jangan Salahkan Gubernur Ali Mazi

Suwandi juga melarang publik membandingkan perbaikan jalan rusak di Konawe Selatan dengan proyek mercusuar Jalan Wisata Kendari-Toronipa.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Fadli Aksar/TribunnewsSultra.com
PROTES - Pohon pisang ditanam warga Desa Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, sebagai bentuk protes karena ruas jalan mengalami kerusakan parah namun tak kunjung diperbaiki. 

Tanam Pisang dan Pasang Batu Gajah

Sebelumnya, masyarakat Konsel menanam puluhan pohon pisang, di tengah jalan, mulai dari Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Desa Lalowatu, dan Desa Lalonggasu Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel.

Warga juga memutus akses jalur transportasi darat yang menguntungkan 5 kabupaten, Konawe Selatan, Bombana, Konawe, Kolaka Timur dan Kota Kendari.

Badan jalan ditutup dengan gundukan tanah dan bongkahan batu besar, sehingga kendaraan roda empat tak bisa melintas, sejak Minggu (4/4/2021).

Baca juga: Curhatan Bu Kepsek SD di Konawe Selatan Jatuh di Jalan Rusak, Lutut Lecet: Kenyang Makan Janji

Baca juga: DPRD Sultra: Ada Uang Rp19 Miliar Tapi Tak Bisa untuk Perbaikan Jalan

Akibatnya, pengendara roda empat harus mencari jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Kepsek SD Negeri 11 Tinanggea Rugaena bercerita setiap hari melintas di jalan rusak itu, bahkan pernah mengalami kecelakaan.

Kepala SD 11 Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Rugaena curhat setiap hari melintas di jalan rusak Desa Lalowatu, Kecamatan Tinanggea, pernah mengalami kecelakaan.
Kepala SD 11 Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Rugaena curhat setiap hari melintas di jalan rusak Desa Lalowatu, Kecamatan Tinanggea, pernah mengalami kecelakaan. ((Fadli Aksar/TribunnewsSultra.com))

"Ketika hujan jalan tergenang, karena lubang tertutup air saya jatuh, velg sampai bengkok, lutut lecet," kata Rugaena, Rabu (7/4/2021).

Rugaena merupakan warga Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea, jarak rumah dengan sekolah sejauh lima kilometer.

Dirinya tak bisa menghindari dan harus menikmati jalan rusak tersebut setiap hari sejak 2019.

Kenyang Makan Janji

Permintaan perbaikan jalan sudah sering disuarakan, baik ke calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, Provinsi Sultra maupun Pemda setempat.

Tapi, sejak 2019 hingga April 2021 permintaan itu tak pernah digubris, mereka bersepakat menanam pohon pisang di sepanjang jalan.

Sebab, hanya itu yang mereka bisa lakukan sebagai ungkapan kekecewaan kepada pemerintah.

"Supaya pemerintah melihat kalau masyarakat sudah kecewa, capek dijanji," katanya.

Dia berharap pemerintah agar pemerintah segera merespon aksi mereka namun bukan dengan janji yang sama, tapi perbaikan jalan yang nyata.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved