Prostitusi Online di Kendari

Pengakuan 11 ABG Prostitusi Online Dilakoni Baru 3 Bulan, Nafkahi Keluarga saat Pandemi Covid-19

Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga mengungkap sepak terjang ke-11 ABG yang digrebek di sebuah hotel, Selasa (6/4/2021)

Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
Husni Husein/ TribunnewsSultra.com
Sebanyak 11 ABG yang diduga terkait prostitusi online diamankan di Polsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (07/04/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga mengungkap sepak terjang ke-11 ABG yang digrebek di sebuah hotel, Selasa (6/4/2021)

Sebelumnya, 11 ABG digerebek Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga Kota Kendari di Hotel DDNS, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Selasa (6/4/2021).

Ke-11 gadis tersebut diduga jaringan prostitusi online, modus operandi dengan menjaring pelanggan melalui aplikasi Michat

Kesebelas ABG tersebut diduga jaringan prostitusi online melalui aplikasi Michat.

Baca juga: Kasus Prostitusi Online ABG di Kendari, Keluarga Pemilik Hotel Berkomentar, Sebut Alami Kerugian

Baca juga: Cerita Prostitusi Online di Kendari, Rela Open BO Demi Nafkahi Keluarga: Gaji Suami Tak Cukup

Mereka terpaksa digelandang ke Markas Polsek (Mapolsek) Baruga untuk diperiksa.

Kepolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra mengungkap sebelas wanita belia tersebut melakoni aktivitas tak senonoh itu sejak Desember 2020.

"Ada sejak Desember 2020 lalu kemudian ada yang baru 3 bulan dan bahkan baru 2 bulan lalu," kata Gusti, Kamis (8/4/2021).

Sebanyak 11 ABG yang diduga terkait prostitusi online diamankan di Polsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (07/04/2021).
Sebanyak 11 ABG yang diduga terkait prostitusi online diamankan di Polsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (07/04/2021). (Husni Husein/ TribunnewsSultra.com)

Gusti juga mengungkapkan ternyata antara satu dengan yang ada yang tak saling mengenal, meski bersama dalam satu kelompok.

Kata Gusti mereka saling merekomendasikan untuk melayani pria hidung belang melalui aplikasi michat.

Dari hasil interogasi terkuak alasan para remaja itu menjual tubuhnya karena alasan menafkahi keluarga, terlebih saat pandemi covid-19.

"Karena gaji sang suami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.

Begitu pula dengan pengakuan gadis remaja lainnya, mereka terpaksa berbuat asusila karena desakan ekonomi.

Seperti latar belakang orang tua tak mampu, memaksa mereka memilih dunia malam agar dapur tetap mengepul.

Baca juga: 7 Fakta Prostitusi Online di Kendari, Wanita 16-19 Tahun, Dibooking via MiChat, Tarifnya Rp500 Ribu

Baca juga: 11 ABG yang Terlibat Prostitusi Online Dipulangkan ke Orangtua Masing-masing

"Apalagi era teknologi mereka dengan gampang melalui aplikasi Michat ini menjajakan tubuh mereka kepada pria hidung belang," kata Gusti.

Berdomisili di Kendari

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved