Pengakuan Tukang Ojek yang Antar Gubernur Papua Lukas Enembe ke Papua Nugini: Awalnya Tak Mengenali
Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan dideportasi oleh Pemerintah Papua Nugini (PNG) setelah tinggal secara ilegal di wilayah tersebut.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe dikabarkan telah dideportasi oleh Pemerintah Papua Nugini (PNG) setelah tinggal secara ilegal di wilayah tersebut.
Diketahui, Lukas berangkat ke PNG dengan menumpang ojek dan melewati 'jalur tikus' pada Rabu (31/4/2021) siang.
Setelah dua hari berada di Vanimo, PNG, Gubernur Papua Lukas Enembe bersama HA dan EW dideportasi karena dianggap tinggal secara ilegal.
Baca juga: Banjir Rob, Belasan Rumah di Baubau Terendam Air Laut: Sudah Tiga Hari Pemerintah Belum Datang
Pada Jumat siang, didampingi Konsulat RI untuk Vanimo Allen Simarmata, Lukas Enembe beserta dua kerabatnya melintas kembali ke Indonesia melalui PLBN Skouw, Kota Jayapura.
Di PLBN Skouw, Lukas yang kemudian didampingi Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai, sempat menjalani pemeriksaan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi tersebut.
Baca juga: BNNP Jabar Sita 2 Kg Sabu dari Seorang Pria, Diperkirakan Bernilai Miliaran Rupiah
Pengakuan tukang ojek: awalnya tidak mengenali
Tukang ojek yang membawa Lukas Enembe, Hendrik (bukan nama sebenarnya), mengaku awalnya tak tahu penumpang yang dibawanya adalah Gubernur Papua Lukas Enembe.
Saat itu, Hendrik yang baru selesai mengantar penumpang ke perbatasan dipanggil seorang kerabat Lukas Enembe berinisial HA.
Hendrik diminta mengantar rombongan Lukas Enembe yang berjumlah tiga orang ke perbatasan PNG. Mereka melewati jalan tikus.
Baca juga: Polisi Bongkar Kasus Prostitusi Online di Lumajang, Mucikari Ditangkap Saat Antar PSK ke Hotel
"Ada tiga orang, sebelum antar, sempat ketiganya jalan kaki yang kemudian saya antar padahal sudah mau dekat dengan tujuan mereka masuk ke PNG," kata Hendrik di Jayapura, Jumat (2/4/2021).
Menurut Hendrik, dirinya kemudian memanggil salah satu rekan ojeknya untuk mengantar rombongan tersebut.
Hendrik membawa Lukas Enembe dan HA, sementara temannya membawa EW, salah satu kerabat Lukas yang berjenis kelamin perempuan.
Ia mengaku awalnya tak menyadari salah satu penumpang yang dibawanya itu merupakan Lukas Enembe.
Baca juga: Tips Berbuka Puasa Ramadan untuk Penderita GERD, Jangan Konsumsi Makanan Ini
"Waktu sampai di pangkalan ojek, teman saya bilang, 'Enembe kah?', saya kurang tahu," kata dia menirukan percakapan saat itu.
Hendrik mengatakan, rekan sesama pengemudi ojek yang kemudian melapor ke Pos Satgas 131, terduga Gubernur Papua Lukas Enembe pergi ke PNG melalui jalan tikus.