Bom Makassar

5 Poin Pernyataan Vikaris Episkopal Sulawesi Tenggara Terkait Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar

Berikut 5 poin pernyataan Vikaris Episkopal Sulawesi Tenggara ( Vikep Sultra) RD Willibrordus Welle terkait ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.

Editor: Aqsa
handover
Vikaris Episkopal Sulawesi Tenggara atau Vikep Sultra RD Willibrordus Welle. 

"Dan saat itulah terjadi ledakan, yang mengakibatkan korban, baik dari pelaku itu sendiri atau dari jemaat dan petugas gereja,” ujarnya menambahkan.

Pelaku belum sempat turun dari motor hingga terjadi ledakan itu.

“Kalau kita lihat dari olah TKP, jasad dan kendaraan itu menyatu, diduga belum turun karena ditahan oleh petugas gereja," jelas Merdisyam.

Foto Kolase olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Foto Kolase olah tempat kejadian perkara bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). (Handover)

Pengakuan Saksi Mata

Seorang saksi mata ledakan bom di di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, mengungkapkan mengenai korban bom.

Dikutip TribunnewsSultra.com dari tayangan YouTube KOMPASTV, seorang saksi bernama Irsa mengaku melihat beberapa korban luka.

Adapun ledakan bom itu terjadi pada Minggu (28/3/2021).

Diketahui, saat bom meledak, Irsa tengah berada di bangunan tak jauh dari lokasi namun berada di lantai 2.

"Di atas pak, di lantai 2," jawab Irsa.

Mengenai korban, Irsa mengaku tidak tahu ada berapa jemaat gereja yang menjadi korban.

"Kurang tahu, selesai kejadian baru turun ke bawah," tuturnya.

Namun, Irsa melihat ada lima orang korban luka yakni seorang ibu dan empat anak-anak.

Ia menyebut ada korban yang tidak mau dibawa ke rumah sakit ketika tenaga medis datang.

Sementara kondisi korban ibu tersebut dinilai cukup parah.

"(Korban ibu) Parah karena pendarahan terus tidak berhenti," ungkapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved