Air Bersih di Kendari

PDAM Tirta Anoa Gaet PT Adhy Karya Investasi Rp380 Miliar Atasi Krisis Air Bersih di Kendari

PT Adhy Karya menginvestasi Rp380 miliar untuk mengatasi krisis air di Kendari.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
Handover
PT Adhy Karya menginvestasin senilai Rp380 miliar untuk mengatasi krisis air di Kendari. Uang itu nantinya untuk membangun sistem penyediaan air minum (SPAM). (Foto Ilustrasi) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - PT Adhy Karya menginvestasi senilai Rp380 miliar untuk mengatasi krisis air di Kendari.

Uang itu nantinya untuk membangun sistem penyediaan air minum (SPAM).

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, hanya cara itu yang bisa dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa untuk melayani kebutuhan air bersih warga hingga diatas 70 persen.

“Nantinya, kami bangun sistem perpipaan berkapasistas 50 liter per detik," ucap Sulkarnain, di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Kompleks Bumi Praja Andonuhu Kota Kendari, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Soal Pembangunan Intake PDAM, DPRD Konawe : Jangan Mereka Dapat Air Kehidupan, Kita Dapat Air Mata

Baca juga: Tak Hanya Kendari, Pembangunan Intake Penyedia Air Juga Untungkan Warga Konawe

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari memilih lokasi di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai lokasi pembangunan SPAM PDAM. 

Karena lokasinya tidak jauh dengan Kota Kendari dan sumber air baku di sungai pohara. 

"Di sisi lain, potensi kerusakan pipa air sangat kecil karena tidak berada dibawah jalan utama seperti di Pohara," kata wali kota.

Pembangunan SPAM dikerjakan PT Adhy Karya selaku pemenang lelang.

Pembangunan berlangsung kurun waktu 1,5 tahun sampai Oktober 2022.

Sebelumnya proyek pembangun SPAM PDAM ini terkendala akibat pembebasan lahan, amdal dan izin Pemda Konawe.

Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari membahas proyek kerja sama pemerintah dan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KPBU SPAM).

Kerja sama terkait rencana pembangunan Intake Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Anoa Kendari di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.

Pembahasan dilakukan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, di kantor DPRD Konawe, Kelurahan Puunaaha, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, Rabu (24/03/2021) siang.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Ferdinand Sapan sempat menolak rencana pembangunan Intake PDAM Kendari tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Konawe, Sukirman mengatakan pembangunan intake di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, harus memiliki bagi hasil yang jelas antara kedua belah pihak.

"Ada bagi hasil yang jelas," kata Sukirman.

Baca juga: Ini Suguhan Pemkot Kendari ke Pemda Konawe Agar Proyek Intake Penyedia Air Disetujui

Baca juga: Alasan Pemda Tolak Intake Penyedia Air dari Pemkot Kendari, Khawatir Dijual ke Masyarakat Konawe

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Kendari Ridwansyah Taridala, menjelaskan, pihaknya ingin membangun sistem penyediaan air minum berupa intake.

Intake adalah bangunan untuk menampung air dari sungai atau mata air terbesar suatu daerah sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Namun, sumber airnya berada dalam teritori wilayah Kabupaten Konawe.

Olehnya itu, Pemkot Kendari melalui Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Anoa Kendari menyurati DPRD Konawe untuk mengadakan RDP tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan, mengatakan pihaknya tidak akan memberikan izin jika dalam pembangunan intake di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe.

Pasalnya, menurut Ferdinand pembangunan intake itu hanya menguntungkan Pemkot Kendari.
Sementara, intake tersebut dibangun di Kabupaten Konawe.

Dengan demikian, sumber air, tanah, dan sumber daya lainnya, berada di Konawe.

"Ini yang akan dijual air, tanah yang dibangun di wilayah Konawe. Terus air dijual ke konsumen melalui PDAM kota, dijual dalam konteks pelayanan publik dan bisnis. Kalau untuk kepentingan sosial silakan saja gratis," kata Ferdinand belum lama ini.(*)

(Muhammad Israjab/TribunnewsSultra.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved