Kasus Tewasnya Pemilik Toko Kelontong di Blitar: Polisi Periksa 15 Orang Saksi

Penyelidikan atas kasus kematian pemilik toko kelontong di Blitar, Jawa Timur masih berlanjut.

Editor: Sugi Hartono
Tribunnews.com
Foto ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Penyelidikan atas kasus kematian pemilik toko kelontong di Blitar, Jawa Timur masih berlanjut.

Sebelumnya, pemilik toko bernama Bisri Efendi (71) ditemukan tewas di tokonya sendiri pada Sabtu (27/2/2021) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Bisri ditemukan oleh karyawan tokonya dalam kondisi tertelungkup dengan kedua kaki terikat lakban.

Baca juga: Pemilik Toko Kelontong di Blitar Ditemukan Tewas, Kondisi Tangan Terikat Lakban

Diduga tewas akibat pukulan benda tumpul

Terkait penyebab kematian, Bisri diduga tewas akibat dipukul menggunakan benda tumpul di bagian kepala.

Adapun pihak kepolisian telah mengamankan gagang cangkul yang diduga digunakan pelaku.

Di sisi lain diketahui, gagang cangkul tersebut merupakan salah satu barang yang dijual korban di tokonya.

"Sedang kita validasi menggunakan pemeriksaan laboratorium forensik. Iya, kemungkinan itu (gagang cangkul)," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela, kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Polisi melakukan pemeriksaan di toko milik Bisri Efendi di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (27/2/2021). Bisri ditemukan tewas di dalam tokonya dengan kondisi kedua tangan dan kakinya terikat lakban.
Polisi melakukan pemeriksaan di toko milik Bisri Efendi di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (27/2/2021). Bisri ditemukan tewas di dalam tokonya dengan kondisi kedua tangan dan kakinya terikat lakban. (KOMPAS.com/Asip Hasani)

Baca juga: Jenazah Seorang Pria Ditemukan Tersangkut di Saluran Irigasi, Identitas Belum Diketahui

Polisi periksa 15 orang saksi

Terkait upaya mengungkap pelaku dan motifnya, polisi hingga hari ini telah memeriksa 15 orang saksi.

Saksi-saksi tersebut terdiri dari pihak keluarga korban, karyawan toko, karyawan lepas, dan tukang bangunan dan mandornya.

Diketahui, sejak beberapa hari sebelum kejadian, Bisri menyewa beberapa tukang bangunan untuk mengerjakan sejumlah renovasi bangunan tokonya.

Baca juga: DPRD Kendari Segera Sahkan Perda Perumda, Subhan: Untuk Mendukung Investasi

Leo mengatakan, saksi-saksi yang sudah diperiksa adalah empat orang karyawan toko, empat orang tenaga lepas, sejumlah pekerja bangunan dan mandornya, serta kedua anak korban.

Ditambahkan Leo, jumlah saksi yang diperiksa masih akan bertambah termasuk orang-orang yang pernah bekerja di toko milik Bisri.

"Kami masih mendalami kemungkinan karyawan-karyawan yang pernah bekerja di toko korban, tapi sekarang sudah tidak bekerja lagi di sana. Itu akan kami datangkan," ujar Leo.

Baca juga: Sempat Hilang, Dua Nelayan Ditemukan Selamat, Kapal Mati Mesin Dihantam Ombak

Pihaknya juga akan memanggil dua orang menantu Bisri sebagai saksi untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan bukti-bukti yang telah didapatkan, polisi menduga kuat kasus tewasnya Bisri dilatari motif pencurian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemilik Toko di Blitar Tewas akibat Hantaman Benda Tumpul di Kepala",

(Kompas.com/Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved