Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Berikut Ini

Langkah tersebut, kata Dr Aris Widodo, merujuk pada surat Al Baqarah ayat 282.

"Ketika kita melakukan utang piutang, maka disarankan untuk memberikan catatan," tuturnya.

Dijelaskan, catatan tersebut dapat menjadi pengingat apabila terlupa dengan utang yang dimiliki.

"Mengapa dituliskan? Disebutkan di dalam ayat itu, 'apabila kita merasa terlupa maka kita kemudian teringat dengan catatan itu,'" sambungnya.

Baca juga: Tips Atasi Rambut Kering dan Megar, Coba 7 Cara Berikut: Ganti Shampo hingga Ganti Handuk

Sementara, langkah kedua merupakan langkah implementatif.

Langkah ini menjawab permasalahan apabila seseorang lupa jumlah utang puasanya dan juga tidak mencatatnya.

Sehingga ia pun menjadi ragu berapa jumlah utang puasanya.

"Kita merujuk pada hadits Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, 'apabila di antara kalian lupa atau ragu tentang salatnya maka hendaklah ia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin,'" jelasnya.

Diterangkan, hadits tersebut memiliki maksud bahwa sebaiknya kita mengambil beban yang lebih banyak, termasuk dalam masalah utang puasa.

Misalnya, lanjut Dr Widodo, ragu apakah utang puasanya tujuh hari atau delapan hari.

"Maka kita mengambil yang delapan hari. Karena kita akan merasa yakin dengan itu. Kita menutup yang tujuh sekaligus yakin dengan yang delapan," pungkasnya.

(TribunnewsSultra.com/Clarissa)(Tribunnews.com)