Wacana Pemkot Kendari Tangani Sampah, Dikelola Secara Digital, hingga Disulap Jadi Paving Blok
Penanganan sampah akan dilakukan secara digital dengan menggunakan aplikasi.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
“Karena UMKM merupakan penghasil sampah terbesar di Kota Kendari, volumenya 250 sampai 500 ton per hari,” ucapnya.
Baca juga: Sampah Menggunung di Pasar Baruga Kendari, Musim Hujan Jadi Comberan
Baca juga: Pasar Basah Mandonga Tak Terurus, Pedagang dan Pengunjung Sebut Sudah Tak Layak Pakai Lagi
Aplikasi ini sudah diterapkan di kota-kota besar seperti di Bandung, Depok, Solo dan Kota Denpasar.
Penerapan aplikasi ini diklaim berdampak dengan berkurangnya penggunaan styrofoam atau wadah plastik.
Disulap Jadi Paving Blok
Titik Suminar menyebut sampah di Kota Kendari terdiri 60 persen sampah non-organik dan 40 persen sampah organik.
Dia berencana akan menyulap ratusan ton sampah kantong plastik menjadi paving blok seperti yang sudah dilakukan di daerah lain.
“Sehari bisa kita olah sampah plastik 200 ton diubah menjadi paving blok,” ucapnya.
Untuk memuluskan proyek itu, Jars Foundation akan membangun mitra dengan komunitas yang bergerak di bidang lingkungan, di Kota Kendari.
Pihaknya akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi dari tingkat RT/RW, kelurahan hingga kecamatan.
Sosialisasi dan pelatihan ini akan dilakukan hingga Juni 2021.
Diharapkan masyarakat lebih paham dalam mengelolah sampah.
"Meskipun ada teknologi jika masyarakat tidak paham tetap akan menjadi produk gagal,” ucapnya.(*)