Jokowi Anggap PPKM Tidak Efektif dan Tidak Konsisten: Harus Ajak Banyak Pakar Epidemiologi

PPKM yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia ini malah dianggap tidak efektif bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Ifa Nabila
Instagram/@Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap PPKM tidak efektif dan tidak konsisten. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode pertama telah dilaksanakan pada 11-25 Januari 2021.

PPKM yang diterapkan di berbagai daerah di Indonesia ini malah dianggap tidak efektif bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan menurut Jokowi, PPKM juga dinilai tidak konsisten.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi pengantar dalam Ratas tentang Pendisiplinan Melawan COVID-19 pada Jumat (29/01/2021) lalu. 

Baca juga: Penanganan Covid-19: Aturan PPKM Diperpanjang sampai 8 Februari 2021

Video Ratas tersebut baru diungggah di akun Youtube Sekretariat Kabinet pada Minggu (31/1/2021) ini. 

Selain menyinggung pelaksanaan PPKM yang tidak efektif, Jokowi juga mengingatkan soal ekonomi yang turun saat PPKM diberlakukan.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi terkait pelaksaan PPKM sebagaimana dikutip dari Youtube Sekretariat Kabinet: 

Bismillahirrahmanirahim

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semuanya. 

Saya ingin menyampaikan mengenai yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari.

Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif.

Mobilitas juga masih tinggi, karena kita memiliki (data mobilitas), indeks mobility-nya ada. Sehingga di beberapa provinsi Covid-19-nya tetep naik.

Saya ingin Menko ajak sebanyak banyaknya pakar epidemiologi, sehingga dalam mendesain kebijakan itu betul-betul bisa lebih komprehensif.

Sebetulnya esensi dari PPKM ini kan membatasi moblitas.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved