Berita Wakatobi
Pemuda Wakatobi Juara 1 Desain Grafis Kreativesia Kemenpora, Angkat Kisah Lelaki Sulung Lewat Gambar
Pemuda asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil menyabet juara satu dari ajang desain grafis Kreativesia Kemenpora.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah pemuda asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil menyabet juara satu dari ajang desain grafis Kreativesia Kementerian Pemuda dan Olah Raga atau Kemenpora.
Kerativesia 2024 ini adalah ajang kreativitas pemuda nasional Kreativesia 2025 yang resmi dibuka pada Kamis (16/10/2025) lalu.
Puncak acara tersebut digelar di halaman DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Palembang.
Dengan mengusung tema “Muda Berkarya Bangun Indonesia Raya”, ajang ini diikuti 329 peserta dari 35 provinsi.
Sebanyak delapan kategori menjadi ruang kreativitas pemuda berkompetisi, mulai dari musik, film, fashion, kuliner, kriya, teknologi informasi, hingga desain grafis serta berbagai kegiatan festival budaya.
Pemuda Wakatobi bernama Ahmad Rizal (29) menjadi perwakilan Sulawesi Tenggara untuk kategori desain grafis.
Tenaga kependidikan di Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi (AKKP) Wakatobi ini mengangkat kisah lelaki sulung lewat karyanya.
Baca juga: Akhir Pekan Sabtu 17 Oktober 2025 di Kendari, Wakatobi, Muna Potensi Hujan, Suhu Capai 24-33 Derajat
Rizal mengungkapkan bahwa dirinya tak menyangka desain yang dibuatnya itu berhasil unggul pada ajang bergengsi itu.
"Niat awal buat desain agar tidak terlalu buruk, tapi sangat diseriusi sejak riset sampai eksekusi dan presentasi," jelasnya kepada TribunnewsSultra.com, Kamis (23/10/2025).
Hal tersebut jadi pemicu untuknya menjadi lebih semangat lagi menyelesaikan desain.
Rizal menyebut dirinya mengangkat kisah tentang seorang anak lelaki sulung yang memiliki tanggung jawab besar atas keluarga.
Namun juga memiki peran penting pada peradaban di tanah air.
"Jadi ini terinspirasi dari cara hidup masyarakat Wakatobi yang begitu unik. Perpaduan antara seni, kehidupan, hingga kearifan lokal," katanya.
Karya yang diberi judul Bhoke ini memiliki makna penting. Ia menyebutnya sebagai Bhoke salah satu tenun ikat yang dibuat masyarakat Wakatobi.
Menurut Rizal, Bhoke dalam satu titik tengah berupa karakter atau identitas pemuda yang sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan Indonesia Emas di masa depan.
Dari tenun Bhoke itu, terlihat gambaran kekuatan dan keselarasan khususnya bagi pemuda dalam menerjang kehidupan.
Dalam desain tersebut juga, Rizal menggambarkan beberapa hal penting dalam kearifan lokal masyarakat Wakatobi yang digambarkan pada empat karakter utama.
Rizal berharap semakin banyak talenta-talenta muda Wakatobi yang bisa terwadahi dan diberdayakan sesuai kemampuannya.
"Penghargaan atas proses kreatif yang tidak mudah. Apalagi Wakatobi punya banyak potensi dan inspirasi, sehingga saya rasa kita mampu bersaing dikancah nasional bahkan internasional asalkan diberdayakan sesuai kemampuan setiap pemuda ataupun pemudi," tuturnya. (*0
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Ahmad-Rizal-29-pemuda-Wakatobi-juara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.