FAM Tunjuk Sosok Ini Tuntaskan Masalah Naturalisasi Ilegal Timnas Malaysia

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) menunjuk eks Ketua Mahkamah Agung, sebagai Ketua Komisi Penyelidikan Independen terkait skandal naturalisasi ilegal Timnas Malaysia.

Menurut Media Astro (Malaysia), Tun Md Raus Sharif ditunjuk ketua komite investigasi khusus, terkait kasus naturalisasi ilegal.

Tim investigasi ini bekerja secara independen, dibentuk Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), tetapi tidak melibatkan anggota badan tersebut.

"Untuk memastikan proses investigasi secara adil, transparan, dan profesional. Berdasarkan reputasi dan pengalamannya luas.

Baca juga: 28 Nama Masuk Bidikan Timnas Malaysia Sebelum Skandal 7 Pemain Naturalisasi, Kini Disanksi FIFA

"FAM berharap Bapak Tun Md Raus dan anggota komite independen yang dipilihnya akan melakukan investigasi menyeluruh dan komprehensif sebelum mengambil keputusan akhir," ujar FA.

Saat ini Timnas Malaysia menunggu hasil bandingnya kepada FIFA, diperkirakan akan diumumkan pada 30 Oktober.

Beberapa hari terakhir, setelah awalnya bungkam, Federasi Sepak Bola Malaysia terus mengambil tindakan drastis terkait skandal naturalisasi pemain.

Banyak informasi penting diumumkan dalam dua konferensi pers luar biasa yang diadakan dalam seminggu.

Termasuk penangguhan Sekretaris Jenderal FAM, untuk menjalankan proses investigasi.

Baru-baru ini, Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail, memberikan beberapa detail lebih lanjut mengenai pelanggaran dalam proses naturalisasi 7 pemain.

Baca juga: FIFA Larang Naturalisasi Timnas Malaysia Fix Kehilangan Sosok Keturunan Ini, Mimpi Buruk Aston Villa

Yakni Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, Hector Hevel, Facundo Garces, dan Gabriel Palmero.

Tunku Ismail adalah presiden klub Johor Darul Tazim, tim terkuat di Malaysia, juga tokoh sangat berpengaruh dalam sepak bola Malaysia.

Orang ini mengakui dialah yang memperkenalkan daftar 27 pemain asing yang disebut-sebut berasal dari Malaysia (orang tua dan kakek-neneknya orang Malaysia) kepada FAM.

Namun, Pangeran Tunku Ismail mengatakan bahwa dia tidak terlibat langsung dalam proses verifikasi catatan asal para pemain tersebut. 

Bagian dari proses ini dilakukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia.

Menurut Tunku Ismail, FIFA kemungkinan besar tidak akan mengubah pendiriannya terhadap pelanggaran FAM. 

Banding tersebut kemungkinan besar hanya akan membantu mereka, mengurangi hukuman. (*)