Kualifikasi Piala Asia 2027

28 Nama Masuk Bidikan Timnas Malaysia Sebelum Skandal 7 Pemain Naturalisasi, Kini Disanksi FIFA

7 pemain ini bermain secara ilegal untuk Timnas Malaysia dalam 2 pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2027, melawan Vietnam dan Nepal.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Dok Malaysia NT Twitter
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) usai melakukan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. FAM dijatuhi hukuman denda sebesar 350.000 franc Swiss atau setara dengan Rp7,3 miliar dan larangan bermain kepada 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia serta hukuman 2.000 franc Swiss kepada para pemain tersebut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Skandal naturalisasi bodong yang menjerat Timnas Malaysia, masih menjadi sorotan.

Sebelumnya, FIFA telah menjatuhkan sanksi larangan bermain dan denda ke 7 pemain naturalisasi Timnas Malaysia

Mereka yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui dan Hector Hevel.

Mereka harus mendapat sanksi FIFA, karena terbukti menggunakan dokumen yang tidak sah, demi mendapatkan kewarganegaraan Malaysia.

Baca juga: FIFA Larang Naturalisasi Timnas Malaysia Fix Kehilangan Sosok Keturunan Ini, Mimpi Buruk Aston Villa

Menurut New Straits Times (Malaysia), jumlah aplikasi naturalisasi dalam gelombang yang sama mencapai 28.

Dalam upaya memperkuat tim dengan pemain-pemain naturalisasi, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membentuk jaringan pencarian pemain keturunan di seluruh dunia. 

Menjelang pertandingan Piala Asia 2027, melawan Nepal dan Vietnam, total 28 aplikasi telah terkumpul.

Namun, Departemen Registrasi Nasional Malaysia akhirnya hanya menerima 7 kasus naturalisasi. Mereka adalah 7 pemain yang menerima sanksi dari FIFA.

Khususnya, New Straits Times melaporkan, Departemen Registrasi Nasional Malaysia melakukan naturalisasi berdasarkan dokumen yang diberikan Federasi Sepak Bola Malaysia. 

Dokumen-dokumen ini telah dikonfirmasi oleh FIFA sebagai tidak akurat.

Baca juga: PREVIEW Tainan City Vs Dewa United ACGL 2025: Wakil Taiwan Tren Positif Laga Pembuka Menang

Saat ini, Federasi Sepak Bola Malaysia masih menunggu hasil banding. Pada 26 September, FIFA mengumumkan keputusan untuk menghukum FAM dan 7 pemain naturalisasi.

Alasan hukuman tersebut adalah karena 7 pemain tersebut bermain secara ilegal untuk tim nasional Malaysia dalam 2 pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam dan Nepal.

Pada 7 Oktober, FIFA menerbitkan bukti bahwa kelompok pemain naturalisasi tersebut menggunakan dokumen palsu.

Federasi Sepak Bola Malaysia kemudian mengajukan banding. Hasil banding diperkirakan diumumkan 30 Oktober.

Di sisi lain, DYAM Tunku Ismail, Pemangku Sultan Johor, melontarkan kritik tajam ke sejumlah pihak.

Dinilai tidak bertanggung jawab, karena terlalu mudah menyalahkan FAM atas berbagai persoalan dalam dunia sepak bola nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers pada pekan lalu, membahas arah masa depan sepak bola Malaysia, termasuk perkembangan terbaru terkait isu FIFA.

Sebagai tokoh sentral dalam revolusi sepak bola Malaysia, Tunku Ismail menegaskan komitmennya.

Terutama memperjuangkan peningkatan kualitas timnas dan industri sepak bola tanah air secara keseluruhan.

Baca juga: Kabar Baik Timnas Malaysia Disaat Skandal Pemain Naturalisasi 7 Pemain Ilegal

Dalam kesempatan itu, Baginda juga mengungkapkan adanya penyalahgunaan dana oleh sejumlah klub.

Sebelumnya telah menerima anggaran besar dari pemerintah, untuk meningkatkan kualitas lapangan stadion.

"Ketika kami mengadakan pertemuan dengan Malaysian Football League (MFL), kami mengusulkan solusi."

"Agar Kementerian Belia dan Sukan (KBS) memberikan anggaran kepada semua klub peserta agar memiliki lapangan modern dan dilengkapi sistem drainase," jelas Tunku Ismail, mengutip laman MakanBola.com

Namun, ia menyayangkan bahwa ada pihak yang justru menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain.

Seperti memperbaiki fasilitas toilet, bukan lapangan. Ironisnya, mereka tetap menyalahkan FAM atas kegagalan tersebut.

"Ada klub yang menggunakan dana itu untuk memperbaiki kamar mandi, bukan lapangan. Apakah itu kesalahan FAM?" tanya Tunku Ismail.

Tunku Ismail menyoroti sikap sebagian pihak yang lebih memilih menyalahkan FAM daripada mengakui kesalahan sendiri.

Baca juga: Prediksi Bhayangkara FC Vs Persijap Skor, H2H dan Line Up: The Guardian Impresif di Kandang

Menurutnya, menyalahkan FAM adalah cara termudah untuk menutupi kegagalan internal masing-masing.

"Mudah bagi kita menunjuk FAM sebagai biang kegagalan sepak bola Malaysia. Bagaimana dengan klub yang bertanding dan bertanggung jawab?."

"Tidak ada yang menyalahkan mereka, atau mereka tidak menyalahkan diri sendiri?" tegasnya.

"Karena menyalahkan FAM adalah jalan pintas untuk menutupi kegagalan sendiri," sindir Tunku Ismail.

“Padahal, mereka yang menyalahgunakan dana, tidak membayar gaji pemain, dan tidak mengalokasikan anggaran untuk fasilitas sepak bola," tambahnya.

Tunku Ismail menyampaikan pandangan tersebut dalam konteks penjelasan mengenai kasus 7 pemain naturalisasi saat ini tengah menjalani sanksi dari FIFA. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved