Super League 2025
Peran Maxwell Souza dan Fabio Calonego di Persija Kian Berpengaruh, Mauricio Souza Sumringah
Saat ini Macan Kemayoran julukan Persija mencatat 3 kemenangan dan 1 hasil imbang, dengan produktivitas 11 gol dan hanya 2 kali kebobolan.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Ia bahkan mencatat satu asis saat melawan Malut United.
"Kami tampil solid sebagai tim dan melakukan apa yang harus dilakukan,” ujar Fabio.
Gaya bermainnya menunjukkan keseimbangan antara tugas defensif dan ofensif. Fabio menjadi simbol stabilitas di lini tengah Persija.
Di belakangnya, pertahanan Persija juga tampil kokoh. Hanya 2 gol bersarang ke gawang mereka dalam 4 laga.
Persija menunjukkan kedalaman skuad dan disiplin taktik yang kuat. Gustavo Franca, Van Basty Sousa, dan Rizky Ridho juga berkontribusi dalam kemenangan.
Kemenangan atas Dewa United menjadi titik balik setelah hasil imbang kontra Malut United.
Sebelumnya, Persija membantai Persita 4-0 dan menggasak Persis Solo 3-0. Dengan 10 poin, Persija unggul atas Borneo FC yang mengoleksi 9 poin dari tiga laga.
Baca juga: Jadwal Lengkap PSIS Semarang Pegadaian Championship 2025-2026, Lawan Persiku Kudus Laga Perdana
Di bawahnya ada Arema FC dan PSIM Yogyakarta dengan 8 poin. Persija menjadi tim paling produktif sejauh ini dengan 11 gol.
Klub ini memang punya tradisi sebagai pencetak gol ulung. Sejak era Emmanuel de Porras, Bambang Pamungkas, hingga Marko Simic, lini depan Persija selalu berbahaya.
Kini, Maxwell Souza melanjutkan warisan itu. Persija Jakarta sendiri bukan klub sembarangan.
Didirikan pada 28 November 1928 dengan nama VIJ (Voetbalbond Indonesia Jacatra), klub ini menjadi pionir sepak bola nasional.
Persija adalah salah satu pendiri PSSI pada 1930 dan telah meraih 11 gelar liga. Julukan Macan Kemayoran melekat kuat, mencerminkan semangat dan identitas klub ibu kota. (*)


















Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.