Super League 2025
Peran Maxwell Souza dan Fabio Calonego di Persija Kian Berpengaruh, Mauricio Souza Sumringah
Saat ini Macan Kemayoran julukan Persija mencatat 3 kemenangan dan 1 hasil imbang, dengan produktivitas 11 gol dan hanya 2 kali kebobolan.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Hingga pekan ke-4 BRI Super League 2025-2026, Persija Jakarta memimpin klasemen dengan 10 poin dari 4 laga.
Persija Jakarta mencatat 3 kemenangan dan 1 hasil imbang, dengan produktivitas 11 gol dan hanya 2 kali kebobolan.
Di balik statistik impresif itu, ada satu nama yang mencuri perhatian, yakni Maxwell Souza.
Sosok striker asal Brasil berusia 30 tahun itu menjadi mesin gol utama Persija musim ini.
Baca juga: 4 Pemain Persija Dipanggil Timnas, 2 Tembok Kokoh Macan Kemayoran Peluang Duet di FIFA Matchday
Sukses mencetak gol di setiap laga yang ia mainkan, total 4 gol dari 4 pertandingan.
Dimana gol keempatnya tercipta saat Macan Kemayoran menaklukkan Dewa United 3-1 di Banten International Stadium (BIS).
Juga mencetak gol saat menghadapi Persita, Persis Solo, dan Malut United. Rekan duetnya, Allano Lima, juga tampil tajam dengan 3 gol dari 3 laga.
Namun, Allano gagal mencetak gol saat melawan Persis, membuat Maxwell memimpin daftar top skor internal.
"Maxwell sedang membawa hoki. Tapi saya bercanda. Maxwell adalah pemain hebat. Konsistensinya luar biasa,” ucap pelatih Persija, Mauricio Souza mengutip i.League.id.
Dari total 11 gol Persija, 36 persen dicetak oleh Maxwell. Statistik ini menegaskan betapa vitalnya peran sang striker.
Namun, Persija bukan hanya soal lini depan. Di lini tengah, nama Fabio Calonego mulai mendapat sorotan.
Gelandang bertahan asal Brasil itu tampil solid dalam empat laga awal. Fabio selalu menjadi starter dan 3 kali bermain penuh 90 menit.
Baca juga: Eliano Reijnders Gabung Persib Dikontrak 2 Musim, Ungkap Pesan Haru Singgung 100 Caps di PEC Zwolle
Berperan sebagai deep lying playmaker, menjadi penghubung antara lini belakang dan depan.
Saat melawan Dewa United, Souza menyebut Fabio sebagai pemain terbaik.
"Man of the Match dapat handphone, kan? Seharusnya Fabio yang dapat," kelakarnya.
Fabio tak hanya bertahan, tapi juga aktif membuka ruang dan menginisiasi serangan.
Ia bahkan mencatat satu asis saat melawan Malut United.
"Kami tampil solid sebagai tim dan melakukan apa yang harus dilakukan,” ujar Fabio.
Gaya bermainnya menunjukkan keseimbangan antara tugas defensif dan ofensif. Fabio menjadi simbol stabilitas di lini tengah Persija.
Di belakangnya, pertahanan Persija juga tampil kokoh. Hanya 2 gol bersarang ke gawang mereka dalam 4 laga.
Persija menunjukkan kedalaman skuad dan disiplin taktik yang kuat. Gustavo Franca, Van Basty Sousa, dan Rizky Ridho juga berkontribusi dalam kemenangan.
Kemenangan atas Dewa United menjadi titik balik setelah hasil imbang kontra Malut United.
Sebelumnya, Persija membantai Persita 4-0 dan menggasak Persis Solo 3-0. Dengan 10 poin, Persija unggul atas Borneo FC yang mengoleksi 9 poin dari tiga laga.
Baca juga: Jadwal Lengkap PSIS Semarang Pegadaian Championship 2025-2026, Lawan Persiku Kudus Laga Perdana
Di bawahnya ada Arema FC dan PSIM Yogyakarta dengan 8 poin. Persija menjadi tim paling produktif sejauh ini dengan 11 gol.
Klub ini memang punya tradisi sebagai pencetak gol ulung. Sejak era Emmanuel de Porras, Bambang Pamungkas, hingga Marko Simic, lini depan Persija selalu berbahaya.
Kini, Maxwell Souza melanjutkan warisan itu. Persija Jakarta sendiri bukan klub sembarangan.
Didirikan pada 28 November 1928 dengan nama VIJ (Voetbalbond Indonesia Jacatra), klub ini menjadi pionir sepak bola nasional.
Persija adalah salah satu pendiri PSSI pada 1930 dan telah meraih 11 gelar liga. Julukan Macan Kemayoran melekat kuat, mencerminkan semangat dan identitas klub ibu kota. (*)


















Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.