Berita Sulawesi Tenggara
4 Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Sulawesi Tenggara Termasuk Kendari, BMKG: Suhunya Capai 32 Derajat
Berikut 4 penyebab cuaca panas ekstrem di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut 4 penyebab cuaca panas ekstrem di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Melansir laman BMKG, kondisi cuaca di ibu kota Provinsi Sultra, Kamis (16/10/2025) siang hari ini cerah, mencapai 32 derajat celcius.
Dengan kelembapan udara 68 persen dan kecepatan angin 12 kilometer (km) per jam.
Sementara, prediksi cuaca pada Jumat, 17 Oktober 2025, rentang pukul 11.00-14.00 wita diprediksi masih serupa.
Kondisi cuacanya cerah dan terik mencapai 31 derajat celcius, kelembapan 67-86 persen, dan kecepatan angin 9-12 km per jam.
Pada Sabtu, 18 Oktober 2025, cuaca diprediksi masih panas meski berawan dengan suhu brkisar 33 derajat celcius.
Begitupun, pada Minggu, 19 Oktober 2025, pukul 11.00-14.00 wita, prediksi cuaca cerah berawan dengan suhu 30 derajat celcius.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Sulawesi Tenggara 16 Oktober 2025: Konawe, Muna Cerah, Terasa Panas di Kendari
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Sugeng Widarko, selaku Koordinator BMKG Sultra, mengungkap, 4 penyebab cuaca panas di Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari.
Faktor pertama, kata Sugeng, suhu udara harian khususnya di ibu kota Provinsi Sultra mencapai 32,5 derajat celcius.
Suhu udara di Kota Kendari berdasarkan pengamatan BMKG, bahkan sempat menembus 32,6 derajat celcius.
“Pernah juga terjadi 32,6 derajat, jadi cukup panas dan udaranya kering,” kata Sugeng.
“Tidak ada hujan makanya terasa panas banget,” jelasnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (15/10/2025).
Penyebab kedua, kata Sugeng, wilayah Sulawesi Tenggara saat ini memang berada di puncak musim kemarau.
Musim kemarau diprediksi berlangsung hingga akhir Oktober 2025.
BMKG memprediksi wilayah Sultra termasuk Kota Kendari baru memasuki awal musim hujan mulai November 2025.
Pada puncak musim kemarau ini, curah hujan di wilayah Sultra berkurang drastis hingga membuat permukaan bumi kering.
“Tanah akhirnya tidak lembab, terkena sinar matahari langsung dipantulkan ke atas,” katanya kepada TribunnewsSultra.com.
“Jadi panasnya seakan-akan dari atas ada, dari bawah juga ada,” jelasnya menambahkan, Rabu (15/10/2025).
Penyebab ketiga, posisi matahari secara astronomi sedang berada di selatan khatulistiwa, tepatnya di sekitar wilayah Pulau Sulawesi.
Kondisi ini menimbulkan fenomena titik kulminasi atau hari tanpa bayangan, saat matahari berada di posisi tertingginya di langit.
“Berarti matahari berada di atas kita, itu yang menyebabkan (terasa) panas juga,” jelasnya.
Baca juga: Warga Keluhkan Gerah Sepanjang Hari, BMKG Sultra Ungkap 4 Penyebab Cuaca Panas di Kendari
Penyebab keempat, kelembaban udara atau Relatif Humidity (RH) di wilayah Kota Kendari tercatat rendah meski masih tergolong normal.
BMKG Sultra mencatat kelembaban udara belakangan berada di angka 62 persen, sedikit di atas kisaran normal 40-60 persen RH.
Artinya, kandungan air di dalam udara sangat kurang sehingga suhu saat siang hari terasa panas dan terik.
Prediksi Cuaca
Berikut prediksi cuaca di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, 16 Oktober 2025, hingga Minggu, 19 Oktober 2025, dikutip TribunnewsSultra.com dari laman resmi BMKG berikut ini.
Kamis, 16 Oktober 2025: Berawan
* Suhu 24-33 derajat celcius
* Kelembapan 67-97 persen
Jumat, 17 Oktober 2025: Berawan
* Suhu 24–32
* Kelembapan 66–98
Sabtu, 19 Oktober 2025: Berawan
* Suhu 24–34 °C
* Kelembapan 63-98
Minggu, 20 Oktober 2025: Berawan
* Suhu 24–31 °C
* Kelembapan 69-97.
Simak tips menghadapi cuaca panas yang sedang melanda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tips disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Sugeng Widarko, selaku Koordinator BMKG Sultra.
Dia mengimbau masyarakat agar menjaga kondisi tubuh dengan memperbanyak minum air putih.
Selain itu, menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama.
Profil Singkat Daerah
Kota Kendari adalah salah satu dari 17 kabupaten/ kota di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kotamadya inipun sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Sultra.
Kota ini diresmikan menjadi kotamadya (kini kota) melalui Undang-Undang (UU) RI No 6 Tahun 1995 tanggal 27 September 1995.
Kota seluas 271,8 kilometer persegi atau 26.847 hektare ini berpenduduk 355.665 jiwa (pertengahan 2024).
Letak kotanya di jazirah tenggara Pulau Sulawesi.
Wilayah daratannya sebagian besar terdapat di daratan, mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau, yaitu Pulau Bungkutoko.
Sementara, Provinsi Sultra ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
Ulang tahun Provinsi Sultra diperingati setiap tanggal 27 April, yang menandai hari jadi Provinsi Sultra sejak 27 April 1964 silam.
Sulawesi Tenggara mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km⊃2; (3.814.000 ha) dan perairan (laut) 110.000 km⊃2; (11.000.000 ha).
Pada semester pertama 2025, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.848.747 jiwa.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra saat ini dipimpin Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua (2025-2030).
Sedangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dipimpin Wali Kota Siska Karina Imran dan wakilnya Sudirman.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti/Amelda Devi Indriani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Cuaca-panas-terik-di-Kota-Kendari-Sulawesi-Tenggara-Kamis-16-Oktober-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.