Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Merasa Kesepian dan Tak Punya Teman, Curahkan Isi Hati di Buku Diary
Berikut ini pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta yang ternyata memiliki curhan hati seorang diri.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Dari isi diary tersebut diketahui, bahwa pelaku memiliki keresahan dalam jiwanya.
"Kami menemukan petunjuk ada keluhan dari anak berkonflik dengan hukum ini," katanya.
Ia menumpahkan perasaannya dalam buku catatan yang ditemukan.
"Kami menemukan satu catatan di bukunya yang bersangkutan. Semacam itu (diary). Faktanya kami temukan itu," katanya.
Dalam buku diarynya, pelaku mengeluh tak memiliki teman.
Ia juga merasa sendiri karena tak memiliki tempat untuk mencurahkan isi hati.
"Di sana ada semacam keluhan bahwa merasakan sendirian, tidak memiliki teman, teman untuk curhat atau berkeluh kesah," katanya.
Karena itulah menurut Iman, pelaku mencari jalan sendiri.
"Akhirnya mencari cara sendiri," katanya.
Berdasarkan isi diarynya, pelaku merasakan hal tersebut sejak masuk SMAN 72 Jakarta.
"Kalau di catatannya sejak yang bersangkutan masuk SMA. Namun cerita ini memang cukup lama," katanya.
Bahkan ada pula curhatan pelaku tentang masa kecilnya.
"Sebagian memang berbicara tentang dari masa kecil. Kami belum mengkonfirmasi itu ke yang bersangkutan. Kami mengedepankan pada pemulihan kondisi kesehatannya," katanya.
Isi Buku Diary Ini Pun Singkron Dengan Cerita Saksi
Dari kesaksian temannya, pelaku pernah menyampaikan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu seperti yang dilihatnya.
Juru bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan pelaku sering mengunjungi situs gelap atau dark web.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Kolase-foto-pelaku-ledakan-SMAN-72-Jakarta-yang-terjadi-pada-Jumat-7112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.