Siapa Sosok Bapak J Ketua Dewan Pembina PSI Diungkap Kaesang Pangarep, Ahmad Ali Tinggalkan NasDem
Siapa sosok Bapak J, Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) diungkap ketua umumnya, Kaesang Pangarep.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Siapa sosok Bapak J, Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) diungkap ketua umumnya, Kaesang Pangarep.
Simak selengkapnya nama-nama pengurus DPP PSI periode 2025-2030 yang resmi diumumkan sekaligus dilantik di Gedung Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025) petang.
Kejutan pun mewarnai daftar kepengurusan di bawah kepemimpinan Kaesang yang merupakan anak bungsu Joko Widodo atau Jokowi, sosok Presiden Republik Indonesia ke-7, periode 2014-2024.
Selain Bapak J yang menjadi ketua dewan pembina partai politik (parpol) yang berdiri 16 November 2014 tersebut, adapula sejumlah nama baru di dalam daftar pengurus.
Salah satunya nama Ahmad Ali yang menjadi Ketua Harian DPP PSI mendampingi Kaesang Pangarep.
Ahmad HM Ali adalah sosok politisi Partai NasDem, pernah menjabat wakil ketua dan bendahara umum DPP partai besutan Surya Paloh ini.
Sedangkan, Ketua Umum PSI 2019-2023 yang kini menjabat Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, tak lagi masuk kepengurusan.
Baca juga: Viral Desakan Ganti Wapres, Kaesang Pangarep Bela Gibran Rakabuming Raka, Ingatkan soal Konstitusi
Periode sebelumnya, Giring menjadi anggota dewan pembina dengan Jeffrie Geovanie sebagai ketuanya.
Dalam kepengurusan baru dipimpin Kaesang, Ketua Dewan Pembina PSI yang sebelumnya diemban Jeffrie hanya disebut J.
“Dewan pembina, ketua yang terhormat Bapak J,” kata Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, saat membacakan SK kepengurusan.
“Saya diperintahkan oleh Mas Ketum (Ketua Umum, Kaesang Pangarep). Siapa nama J ini, beliau nanti yang jelaskan,” lanjutnya.
Siapa sosok Bapak J masih misterius, Kaesang hanya mengungkap sosoknya adalah seorang politisi dan pengusaha.
“Politisi dan pengusaha,” kata adik dari Wakil Presiden Indonesia ke-14, Gibran Rakabuming Raka, tersebut usai pelantikan.
Kaesang pun hanya tertawa saat ditanya keberadaan J saat ini, apakah berada di Jakarta atau Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Diapun meminta awak media membuktikan sendiri apakah Bapak J yang dimaksud benar-benar sosok Jokowi atau bukan.
“Ya nanti tinggal dibuktikan saja,” jelas suami dari Erina Gudono tersebut.
Politisi kelahiran Surakarta, Jateng, 25 Desember 1994, inipun enggan memberikan petunjuk lebih lanjut terkait sosok J tersebut.
Pria berusia 30 tahun inipun meminta semua pihak menunggu pengumuman partai selanjutnya.
Dia berjanji akan menyampaikan siapa sosok Bapak J secepatnya setelah mengumumkan tambahan nama wakil ketua umum.
Dalam kepengurusan yang sudah diumumkan sekaligus dilantik, terdapat 5 nama Wakil Ketua Umum DPP PSI.
Mereka yakni Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Ronald Aristone Sinaga, Andy Budiman, Endang Tirtana, dan Aan Rochayanto.
“Insya Allah secepatnya, secepatnya,” ujar Kaesang dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
“Tapi ini mungkin Waketum duluan, Waketum dulu tambah satu lagi. Baru nanti giliran dewan pembina,” katanya menambahkan.
Sedangkan, Giring yang tak lagi masuk kepengurusan, Kaesang, menyebut karena pilihan pribadi yang bersangkutan.
“Keputusan pribadi Mas Giring,” jelas Kaesang.
Meski demikian, Giring yang merupakan mantan vokalis grup band Nidji tersebut tetap menjadi kader PSI.
“Tapi tetap anggota, anggota dari PSI,” ujarnya.
Sosok Ahmad Ali
Baca juga: Profil Bupati Buton Alvin Akawijaya Viral Jadi ‘Orang Hilang’, Anak Eks Gubernur Sulawesi Tenggara
Melansir Tribunnews, 2 mantan petinggi Partai NasDem resmi bergabung menjadi kader PSI.
Mereka yakni Ahmad HM Ali dan Bestari Barus yang langsung menempati posisi strategis di ‘kabinet’ Kaesang Pangarep.
Ahmad Ali menjadi Ketua Harian DPP PSI, sementara Bestari menempati jabatan Ketua Bidang Politik.
Ali pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem untuk masa jabatan 2013-2018.
Bendahara Umum Partai NasDem 2017-2019, kemudian Wakil Ketua Umum DPP 2019-2024.
Dua periode dia menjadi Anggota DPR RI yakni 2014-2019 serta 2019-2024 sekaligus menjadi Ketua Fraksi NasDem DPR RI.
Namun Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, pengusaha tambang yang mencalonkan di Daerah Pemilihan DKI Jakarta ini tak terpilih lagi.
NasDem bersama sejumlah parpol pun mengusungnya menjadi Calon Gubernur Sulawesi Tengah di Pilkada 2024, namun dia tak terpilih.
Sedangkan, Bestari pernah menjadi anggota sekaligus Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta 2014-2019.
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan, dengan Ahmad Ali dan Bestari bergabung PSI, otomatis keduanya kehilangan hak keanggotaan di NasDem.
“Ini jadi bukti kaderisasi NasDem diakui dan dianggap baik oleh partai lain, minimal partai yang belum lolos ambang batas parlemen,” katanya.
Meski keduanya, kata Hermawi, gagal menjadi anggota legislatif dari NasDem pada Pemilu 2024 lalu.
“NasDem ikut senang keduanya mencoba peruntungan di partai baru, setelah gagal jadi anggota legislatif pada pemilu lalu. Semoga sukses,” ujar Hermawi dikutip dari Kompas.com.
Terpisah, Ahmad Ali mengatakan, dirinya bukan lagi kader Partai NasDem setelah bergabung dengan PSI.

“Sekarang ini gini, seseorang itu kan enggak boleh ber-KTA ganda kan?” kata Ali seusai dilantik menjadi Ketua Harian DPP PSI.
Karena itu, ia menjelaskan status keanggotaannya di Partai NasDem dinyatakan gugur.
“Hari ini ketika saya ber-KTA PSI, maka keanggotaan saya di NasDem gugur,” jelasnya.
Terkait keputusannya bergabung PSI, Ali menyebut hal tersebut sebagai dinamika yang lumrah dalam politik.
“Tetapi bahwa kemudian berbeda partai itu kan sesuatu hal yang biasa saja. Tidak menjadi alasan untuk memutus silahturahmi,” ujarnya.
Meski telah pindah partai, Ali mengaku belum sempat berpamitan dengan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh.
Kendati demikian, Ali menegaskan bahwa hubungan pribadinya dengan Paloh tetap terjaga baik.
“Beliau kakak, beliau adalah orangtua saya, beliau adalah guru saya,” kata Ahmad Ali dikutip dari Tribunnews.
Nama-nama Pengurus DPP PSI
Berikut susunan lengkap pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) periode 2025-2030:
Dewan Pembina
Ketua: J
Sekretaris: Grace Natalie Louisa
Anggota: Kaesang Pangarep, Raja Juli Antoni, Christian Widodo
Mahkamah Partai
Ketua: Nasrullah
Sekretaris: Agus Mulyono Herlambang
Anggota: Anthony Winza Probowo
Dewan Pertimbangan Nasional
Ketua: Dhohir Farizi
Wakil Ketua: Badaruddin Andi Picunang
Sekretaris: Paulus Totok Lusida
Anggota: E. A Pamungkas
Dewan Pakar Nasional
Ketua: Sunny Tanuwidjaja
Wakil Ketua: Albert Aries
Sekretaris: Muhammad Surya
Dewan Pimpinan Pusat
Ketua Umum: Kaesang Pangarep
Ketua Harian: Ahmad H.M. Ali
Wakil Ketua Umum: Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka
Wakil Ketua Umum: Ronald Aristone Sinaga
Wakil Ketua Umum: Andy Budiman
Wakil Ketua Umum: Endang Tirtana
Wakil Ketua Umum: Aan Rochayanto.
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal: Raja Juli Antoni
Wakil Sekretaris Jenderal: Andi Saiful Haq
Wakil Sekretaris Jenderal: Elva Farhi Qolbina
Wakil Sekretaris Jenderal: I Putu Yoga Saputra
Bendahara Umum
Bendahara Umum: Fenty Noverita Indrawaty
Wakil Bendahara Umum: Lila Zuhara
Wakil Bendahara Umum: Diana Paramita
Wakil Bendahara Umum: Farhana Nabila
Wakil Bendahara Umum: Imelda Berwanti Purba
Ketua Bidang Internal
Organisasi dan Keanggotaan: Agus Mulyono Herlambang
Kaderisasi: Eko Harpono
Ideologi Partai: Sahat Martin Philip Sinurat
Pemenangan Pemilu: Raihan Ariatama
Penggalangan Relawan: Ali Muthohirin
Kepala Sekolah Partai: Astrid Widayani
Saksi: Benediktus Papa
Pembinaan Kepala Daerah: Wiryawan
Kampanye dan Media: Yus Ariyanto
Pembinaan Fraksi dan Anggota Legislatif: Melky Jakhin Pangemanan
Politik: Bestari Barus
Ketua Bidang Eksternal
Penelitian dan Pengembangan: Dedek Prayudi
Komunikasi Publik: Faldo Maldini
Pendidikan Nasional: Danik Eka Rahmaningtiyas
Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat: Abdullah Mansuri
Agama: Edi Chandra
Industri Kreatif: Rony Imanuel
Kebudayaan: Doadibadai
Kesenian: Karen Theresia Pooroe
Olahraga: Harijanto Arbi
Perempuan dan Keluarga: Susy Rizky Wiyantini
Kehutanan dan Lingkungan Hidup: Silverius Oscar Unggul
Reformasi Birokrasi: Juventus Prima Yoris Kago
UMKM: Abd Musawir Yahya
Kerja Sama Internasional: Cheryl Anelia Tanzil
Perumahan Rakyat: Suci Mayang Sari
Kesehatan: Anindya Maheswari
Tanggap Bencana: Jepri
Profesional dan Dunia Usaha: Ananta Agung Junaedy
Hukum dan HAM: Nasrullah
Advokasi dan Litigasi: Irfan Aghasar
Ekonomi: Benny Kisworo
Pertanian dan Perkebunan: R Paulus Ekanto D. CW
Ketahanan Pangan: Pancani Gandrung
Kesejahteraan dan Konservasi Satwa: Francine E.V. Widjojo
Hubungan Antarlembaga: James Martin
Pengembangan Pariwisata: Aishah Gray
Pemilih Pemula: Ricky Valentino.
Partai Solidaritas Indonesia, disingkat PSI, adalah salah satu partai politik (parpol) di Indonesia yang berdiri pada 16 November 2014.
Pembentukan parpol ini berawal dari diskusi yang dihadiri Raja Juli Antoni, Grace Natalie, dan Isyana Bagoes Oka, serta 2 pihak lainnya.
Pertemuan dilakukan tidak terlepas dari fenomena terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden pada Pilpres 2014 silam.
Selama terbentuk, PSI sudah 2 kali mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) di tanah air.
Pada Pemilu 2019, partai nomor urut 11 ini tak lolos ambang batas parlemen atau parliementary threshold (PT) 4 persen, sehingga tak menempatkan legislatornya di DPR RI.
Meski berhasil meraih kursi di DPRD sejumlah provinsi seperti Jakarta dan Bali, serta DPRD kabupaten/ kota di sejumlah daerah.
Serupa Pemilu 2024, PSI dengan nomor urut 15 hanya meraup total 4.260.169 suara, hanya 2,806 persen dari jumlah suara sah hasil Pileg DPR RI sebanyak 151.796.630 suara.
Dalam pelaksanaan Pilpres 2019, PSI menjadi salah satu partai pendukung Joko Widodo.
Pilpres 2024, mendukung pencalonan Prabowo Subianto yang berpasangan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani, Tribunnews.com/Reza Deni/Fersianus Waku, Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.