Dokter Bongkar Fasilitas di RSUD Muna

Direktur RSUD Muna Mengundurkan Diri Usai Viral Curhat Dokter Terkait Minimnya Fasilitas Rumah Sakit

 Direktur RSUD Muna di Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Muhammad Marlin mengundurkan diri dari jabatannya. 

|
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Desi Triana Aswan
Dokumentasi TribunnewsSultra.com/Instagram @ruhwati_docatyspog
KOLASE FOTO - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr HLM Baharuddin M Kes Kabupaten Muna dr Muhammad Marlin dan seorang dokter Obgyn, Ruhwati Kadir meluapkan kekesalannya gegara kondisi fasilitas ruang bedah RSUD Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengkhawatirkan. Dalam unggahannya di akun media sosial Instagram pribadinya, @ruhwati_docatyspog menyebut terjadi insiden pada Kamis (20/11/2025) yang membuat dokter spesialis obgyn itu kesal.    

Ia pun mengaku saat ini fokus mencari kerjasama dan investor untuk perputaran ekonomi di Muna

"Apalagi tahun depan anggaran kita dikurangi dua kali lipat, " tuturnya.

Terkait dengan pembenahan Rumah Sakit LM Baharuddin atau RSUD Muna, ia mengatakan sejak kemarin dirinya sudah mulai melakukan pembenahan. 

"Tapi nanti setelah kita lakukan mutasi baru kita benahi, " tuturnya.

Seorang dokter Obgyn, Ruhwati Kadir meluapkan kekesalannya gegara kondisi fasilitas ruang bedah RSUD Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengkhawatirkan. 

Dalam unggahannya di akun media sosial Instagram pribadinya, @ruhwati_docatyspog menyebut terjadi insiden pada Kamis (20/11/2025) yang membuat dokter spesialis obgyn itu kesal. 

Ruhwati menjabarkan hal-hal yang menurutnya tidak layak di RSUD Muna

Sebanyak tiga orang yang harus menjalani operasi sesar. Namun hanya tersedia dua duk kain digunakan untuk proses pembedahan. 

Ia pun kesal dan membandingkan kebutuhan ruang operasi bak tak dianggap penting oleh pihak rumah sakit. 

Sementara untuk kebutuhan agenda perayaan justru lebih cepat ditindak. 

"Kalau urusan haha hihi, cepat loading. Ada terus baju untuk futsal atau jalan fun run," jelasnya dikutip TribunnewsSultra.com, Jumat (21/11/2025). 

"Sementara kain penutup pasien dan baju jubah operasi diminta tidak pernah ada."  

Ruhwati menyoroti harga duk kain hanya Rp15 ribu namun tak bisa menjadi prioritas. 

Ia lantas menunjukkan deretan bukti foto yang telah didokumentasikannya saat proses pembedahan. 

"Saya bicara dengan bukti, saksikan operasi dengan asisten tanpa jubah," 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved