Arti Sholawat Ta'dzimul Qiyam, Keutamaan dan Amalan saat Maulid Nabi Muhammad

Berikut arti sholawat Nabi Muhammad dan keutamaan bershalawat Sholawat nabi sering dilafadzkan Allahumma shalli 'ala muhammad wa 'ala alaihi wa sallAM

freepik.com
ILUSTRASI SILUET MASJID - Ilustrasi siluet masjid. Maulid Nabi Muhammad 1447 Hijriah, yang jatuh pada Jumat, 5 September 2025. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa’afiyatil abdani wa syifa’iha wa nuril abshori wa dhiya-iha wa ‘ala alihi wa shahbihi wa baarik wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai dokter hati dan menjadi obatnya. Obat untuk badan dan penyembuhnya, cahaya segala penglihatan dan menjadi sinarnya. Semoga keberkahan dan keselamatan dicurahkan pada keluarga dan sahabat-sahabatnya.”

  • Sholawat Ibrohimiyah

اَللّـ ـهُمَّ صَلِّ عَل ى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَل ى أ لِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَل ى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَل ى أَ لِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَل ى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَل ى أ لِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَل ى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَل ى أ لِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْع لَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Artinya: “Ya Allah, limpahkan sholawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaiman yang telah Engkau limpahkan pada Ibrahim dan keluarganya, berkatilah Muhammad dan keluarganya sebagaiman Engkau memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia

2. Sedekah

Selain bershalawat, sedekah juga bisa kita lakukan saat momen Maulid Nabi Muhammad.

Meskipun sedekah tetap bisa dilakukan sehari-hari.

Selain memperlancar rejeki, keutamaan sedekah juga bisa menghapuskan dosa.

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi).

3. Puasa Sunnah

Puasa sunnah sebaiknya sering dilakukan, beberapa puasa sunnah antara lain puasa Senin dan Kamis, hingga puasa Ayyamul Bidh.

Salah satu alasan Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa hari Senin adalah Nabi lahir di hari tersebut.

"Pada hari itu aku dilahirkan dan hari aku dibangkitkan (atau hari itu diturunkan [Al-Qur'an] kepadaku)" (HR. Muslim).(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved