Berita Kendari
Cerita Siswi SMAN 5 Kendari Jadi Duta Pelajar Anti Narkoba Nasional 2025, Lalui Seleksi Ketat
Pelajar SMAN 5 Kendari, Sulawesi Tenggara Queensyah Almaira Arifin Putri, terpilih sebagai Duta Pelajar Anti Narkoba Indonesia tahun 2025.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Prestasi membanggakan diukir pelajar SMAN 5 Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Queensyah Almaira Arifin Putri, yang baru saja terpilih sebagai Duta Pelajar Anti Narkoba Indonesia tahun 2025.
Siswi yang akrab disapa Queensyah, menjadi salah satu perwakilan dari Kota Kendari yang berhasil lolos setelah melalui serangkaian tahapan seleksi ketat secara nasional.
Kabar ini diungkapkan Queensyah saat menjadi narasumber dalam program Tribun Corner di Kendari, Jumat (7/11/2025), membahas upaya agar masa depan pelajar tetap cerah dan terhindar dari bahaya narkoba.
"Tentu saja saya sangat senang karena bisa terpilih menjadi duta pelajar anti narkoba, terutama setelah berbagai tahap seleksi yang telah saya lalui," ujar Queensyah.
Proses Seleksi Ketat Selama Dua Bulan
Pelajar kelas XI ini menjelaskan, proses seleksi Duta Pelajar Anti Narkoba berlangsung secara daring (online) selama kurang lebih dua bulan, dimulai sejak Agustus 2025.
Baca juga: Mahasiswi Asal Wakatobi Jadi Duta Anti Kekerasan Unhas 2025, Kampanyekan Jaga Kampus, Jaga Martabat
Tahapannya meliputi seleksi berkas, wawancara daring, tes potensi akademik, hingga mengikuti workshop dan mengerjakan tugas sebagai semifinalis.
"Terpilihnya itu Minggu kemarin," kata Queensyah.
Ia mengaku tidak menyangka bisa terpilih dari sekian banyak pendaftar yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Motivasi dan Tantangan Menjadi Duta Anti Narkoba
Motivasi utama Queensyah mendaftar sebagai duta anti narkoba muncul dari keprihatinannya melihat banyak pelajar di Indonesia, khususnya di Kendari, yang mengonsumsi narkoba.
"Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman pelajar terutama dari Kota Kendari bahwa kita sebagai pelajar harus menggunakan waktu kita untuk mengikuti kegiatan-kegiatan positif dan menjauhi hal negatif seperti narkoba," tegasnya.
Fenomena yang baru-baru ini terjadi, seperti kasus siswi SMP di Kendari yang terlibat pesta narkoba, semakin mendorongnya untuk mengedukasi dan memberikan inspirasi positif.
"Saya sangat prihatin, saya terkejut bagaimana bisa siswi SMP yang harusnya belajar... malah menggunakan narkoba," ungkapnya.
Di tengah kesibukan sekolah full day dan jadwal les tambahan, Queensyah mengakui tantangan terbesar yang dihadapinya adalah mengatur waktu, terutama saat harus membuat video-video tugas seleksi.
Tugas Utama dan Edukasi yang Sudah Dilakukan
Sebagai Duta Pelajar Anti Narkoba, tugas utamanya adalah menjadi wadah bagi pelajar untuk menyampaikan pesan bahaya narkoba, cara mengatasi penyalahgunaan, dan faktor utama yang menyebabkannya.
Hingga saat ini, Queensyah telah melakukan sosialisasi melalui media digital dan media massa.
"Kalau yang sudah saya lakukan itu seperti hari Rabu kemarin saya ke RRI Pro dua untuk mengedukasi teman-teman pelajar di Kota Kendari untuk tidak menyalahgunakan narkoba dan saat ini juga saya sedang melakukan tugas saya," jelas Queensyah.
Bahaya dan Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Queensyah juga menjabarkan bahaya narkoba, khususnya di usia pelajar.
"Narkoba itu sangat berbahaya karena di usia remaja, di usia pelajar ini otak kita itu masih terus berkembang dan rawan sekali untuk mengalami kerusakan permanen," jelasnya.
Dampak buruknya meliputi menurunnya kemampuan belajar, hancurnya hubungan dengan teman dan keluarga, hingga merusak fisik seperti paru-paru, ginjal, dan hati.
Sementara itu, faktor utama yang memengaruhi pelajar terjerumus narkoba adalah faktor lingkungan atau pergaulan.
"Ketika temannya mengajak itu dia merasa tidak enak untuk menolak dan takut dia dikira kurang asyik," katanya. Faktor lainnya adalah keinginan untuk terlihat keren, dewasa, hingga mencari pelarian dari tekanan atau stres.
Queensyah menekankan pentingnya memilih lingkungan pertemanan yang sehat dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti ekstrakurikuler, bimbingan belajar, atau mengikuti pemilihan duta.
Queensyah juga berencana untuk melaksanakan kampanye bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah di Kendari, bahkan berkeinginan mengajak Duta Pelajar Anti Narkoba lainnya dari Kota Kendari untuk berkolaborasi. (*)
Artikel ini ditulis tim magang mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka adalah Kamaria, Fifi, Siti Norani, Meli Alisa, dan Wa Ode Iin.
(TribunnewsSultra.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Queensyah-Almaira-Arifin-Putri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.