Demonstrasi di Sulawesi Tenggara
Toko hingga Warung Makan Tutup Seiring Demo di Kendari Sultra, Pintu Pusat Perbelanjaan Buka Separuh
Suasana dan aktivitas masyarakat disejumlah titik di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terpantau lengang.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Suasana dan aktivitas masyarakat disejumlah titik di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terpantau lengang.
Kelengangan ini imbas gelombang aksi demo kelompok mahasiswa hingga masyarakat, Senin (1/9/2025).
Unjuk rasa terpusat di Kantor DPRD Sultra, Jalan Tebaununggu-Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Kawasan ini merupakan pusat Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kantor legislator ini berhadapan dengan Tower Balai Kota Kendari.
Baca juga: Suasana Markas Polda Sulawesi Tenggara di Kendari, Pengunjuk Rasa Belum Terlihat
Depan Kantor Wali Kota terdapat Tugu Religi Sultra, atau Eks MTQ Kendari.
Aktivitas perkantoran di kawasan inipun terpantau lengang seiring demonstrasi yang berlangsung.
Ribuan mahasiswa, pemuda, dan masyarakat memadati kawasan ini.
Sementara, aktivitas toko, kafe, hingga restoran di kawasan inipun lengang.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, sekitar pukul 13.00 wita, sebagian toko di sepanjang Jalan Ahmad Yani tutup.
Baca juga: Demontrasi di Kantor DPRD Kota Baubau Sulawesi Tenggara Silih Berganti, Berjalan Damai
Pusat perbelanjaan seperti Azko dan Sanya tetap beroperasi, hanya saja pintu masuknya buka separuh.
Kaca dan etalase pusat belanja itu tertutup.
Pun sekolah di kawasan ini tutup setelah siswa diliburkan sementara.
Mulai Sekolah Dasar Negeri (SDN) 84, Jalan Abunawas, Kelurahan Korumba, yang berada di Kawasan Eks MTQ, tak jauh dari Kantor DPRD Sultra.
Begitupun sekolah di sepanjang Jalan Ahmad Yani.
Baca juga: Cerita Penjual Cendol di Kendari Sulawesi Tenggara Manfaatkan Momen Demo: Dagangan Cepat Habis
Misalnya, SMAN 4 Kendari yang berdampingan dengan SMKN 1 Kendari, tertutup.
Aktivitas Sekolah Ummushabri yang berjarak hanya sekitar 100 meter dari SMA juga terpantau sepi.
Sementara itu, di Kantor Gubernur dan Polda Sultra, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, sejumlah warung makan dan toko terlihat tutup.
Meski demikian, masih ada warga yang berjualan, seperti penjual rujak dan es dawet di bahu jalan.
Beberapa toko sembako besar hingga tempat pencucian kendaraan juga tampak tetap beroperasi.
Baca juga: Demo DPRD Sultra Sempat Memanas Tapi Cepat Kondusif, Pimpinan Pengunjukrasa, TNI, Polri Tenangkan
Kantor Gubernur Sultra pun tidak seramai hari biasanya pada Senin, setelah Sekda Sultra mengeluarkan surat edaran yang memperbolehkan pegawai bekerja dari rumah.
Sementara itu, instansi pendidikan di sekitar kawasan kantor gubernur, seperti SDN 51 Kendari tertutup, menyusul surat edaran dari Dinas Pendidikan Kota Kendari untuk diliburkan.
Jarak SDN 51 Kendari dengan Kantor Gubernur Sultra hanya berjarak 2,1 kilometer atau dapat ditempuh dengan waktu 5 menit perjalanan. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)
Demo DPRD Sultra Sempat Memanas Tapi Cepat Kondusif, Pimpinan Pengunjukrasa, TNI, Polri Tenangkan |
![]() |
---|
Pengunjuk Rasa Long March dari Perempatan Pasar Baru Kendari ke Kantor DPRD Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Mahasiswa USN Kolaka Geruduk Kantor DPRD, Soroti Tunjangan Fantastik dan Kinerja Dewan |
![]() |
---|
Gelombang Pendemo Terus Berdatangan di Kantor DPRD Sultra Usai Kelompok Pertama Bubarkan Diri |
![]() |
---|
Dialog Masih Berlangsung, Pengunjuk Rasa Kembali Datangi Kantor DPRD Sulawesi Tenggara di Kendari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.