Sedangkan Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, menuturkan klub telah bersurat ke FIFA, setelah melunasi semua kewajiban pada 1 Agustus.
"Senin atau Selasa banned (sanksi) FIFA sudah dicabut," tulis Andre melalui akun resmi Instagram pribadinya.
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, menjelaskan sanksi FIFA jadi pelajaran penting klub agar lebih profesional.
"Kita tidak bisa lagi main-main soal administrasi. FIFA sangat ketat dan transparan," ujar Akmal kepada Tribunnews (3/8/2025).
Apalagi beberapa klub tetap memperkenalkan pemain baru di media sosial, menimbulkan pertanyaan publik tentang status hukuman mereka.
Seperti PSIS Semarang dan PSM Makassar, telah mengumumkan pemain baru meski masih dalam daftar banned.
Ferry Paulus menjelaskan hal tersebut tidak melanggar aturan selama proses pencabutan sedang berlangsung dan pemain belum didaftarkan secara resmi.
Proses pencabutan sanksi FIFA melibatkan verifikasi dokumen, konfirmasi dari pemain terkait, dan persetujuan dari federasi nasional.
Baca juga: 5 Pemain Lokal Termahal PSIS Semarang Jelang Liga 2 2025 Bergulir, Hanya 1 Pemain Berlabel Senior
Perbedaan zona waktu dan sistem komunikasi menjadi kendala teknis dalam proses pencabutan.
Namun, I.League memastikan bahwa semua klub yang terkena sanksi telah menyurati FIFA sejak pekan lalu dan tinggal menunggu balasan resmi.
"Harusnya dua hari bisa selesai keputusannya, setelah dibayar dan sebagainya,” ujar Ferry Paulus.
I.League juga telah berkoordinasi ke PSSI untuk memastikan klub-klub tersebut, tidak melanggar regulasi kompetisi.
PSSI menyatakan bahwa klub yang belum bebas dari sanksi tidak boleh mendaftarkan pemain baru ke sistem SIAP Liga.
Kompetisi mulai 8 Agustus 2025, klub berharap pencabutan sanksi selesai sebelum laga perdana.
PSM dijadwalkan menghadapi Persijap Jepara di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, sementara Semen Padang akan menjamu Persikabo.
Baca juga: Persija Soal Pemain Asing ke-11, Nama Thom Haye Kembali Berpeluang, Manajemen Siapkan Kejutan