TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal pertimbangan laboratorium kampus dalam pemeriksaan sampel dugaan BBM oplosan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra, Aflan Zulfadli mengungkapkan pihaknya akan mempertimbangkan perguruan tinggi untuk menjadi tujuan uji sampel.
Hal ini untuk memberi keyakinan publik dan memberi pembanding terkait hasil uji sampel yang selama ini dilakukan oleh laboratorium Pertamina.
“Khususnya perguruan tinggi yang memiliki jurusan perminyakan memenuhi kriteria seperti ITB dan UI mungkin bisa,” ungkapnya pada Senin (10/3/2025).
Selanjutanya terkait sampel BBM, Ia menerangkan pihak aspirator telah mengamankan BBM jenis Pertalite sebanyak 35 liter pada Selasa (4/3/2025).
Ia menambahkan terkait kompensasi para korban, pihak Pertamina menunggu hasil penyelidikan Polda Sultra dan hasil pemeriksaan laboratorium Migas.
Sebelumnya warga Kota Kendari termasuk para driver ojek online (ojol) mengeluhkan kondisi motor yang tiba-tiba mati setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU wilayah Kendari beberapa waktu lalu.
Baca juga: LBH HAMI Kendari Terima 73 Aduan Kendaraan Rusak Diduga Gegara BBM Oplosan, Terbanyak Kalangan Ojol
Bahkan para driver ojol sampai mendatangi Mako Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam lalu, untuk melaporkan dugaan BBM oplosan.
Selanjutnya pihak Pertamina langsung melakukan uji laboratorium terhadap sampel BBM 11 SPBU di Kota Kendari.
Berdasarkan sampel tersebut menunjukkan kadar dan kualitas bahan bakar minyak yang dijual di 11 SPBU sesuai standar.
“Ada sampel yang dibawa oleh pihak eksternal dalam hal ini Polda Sultra, dan ESDM Provinsi Sultra dilakukan uji di Lab Pertamina dan hasilnya menunjukkan kualitas BBM masih sesuai ketentuan,” ujar Manager Pertamina Integrated Terminal Kendari (ITK), Supriyono Agung Nugroho saat rapat dengar pendapat di DPRD Provinsi Sultra, Senin (10/3/2025).(*)
(TribunnewsSultra.com/ La Ode Ahlun Wahid)