TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perusahaan yang menaungi tim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang, yakni PT Mahesa Jenar Semarang, dalam posisi sangat krisis.
Sebagai perusahaan yang memiliki peran penting perkembangan klub PSIS Semarang, mereka kini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp45 miliar.
Dimana anggaran tersebut agar PSIS Semarang mampu eksis dan terus beroperasi di kompetisi Liga 1.
Komisaris PT Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi, mengungkapkan hal ini dalam sebuah pertemuan yang digelar di Semarang belum lama ini.
Di pertemuan tersebut, Yoyok menjelaskan kebutuhan dana cukup besar tersebut berasal dari utang.
Baca juga: PSIS Semarang Punya Rekor Ini Usai Kalah Lawan Persis Solo Derby Jateng Pekan ke-19 Liga 1 2025
Timbul akibat kerugian operasional yang dialami perusahaan selama 2 tahun belakangan, yakni di tahun 2023 dan 2024.
Situasi ini tidak mudah bagi perusahaan. Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar, Yoyok telah menyampaikan kepada para pemegang saham.
Perlunya suntikan modal, untuk menjaga kelangsungan operasional tim dan perusahaan.
"Kami telah memberikan kesempatan pemegang saham menyetorkan modal," ungkap Yoyok.
Ia menambahkan, pemegang saham yang sudah ada memiliki prioritas untuk menyuntikkan modal terlebih dahulu.
Jika hal ini tidak tercapai, perusahaan tidak punya pilihan lain selain mencari investor baru yang siap bergabung.
Salah satu langkah bisa dilakukan manajemen adalah memberikan waktu hingga RUPS yang akan datang, Februari 2025, pemegang saham memberikan konfirmasi.
Jika dalam jangka waktu tersebut tidak ada pemegang saham yang menyatakan siap menambah modal.
Pintu akan terbuka lebar bagi investor baru untuk masuk. Tentu saja, keputusan ini bukanlah pilihan yang diinginkan.
Baca juga: PSIS Semarang Berpotensi Merana Lagi saat Lawatan ke Kandang PSBS Biak, Raihan Derby Jateng Pemicu
Namun bagi Yoyok, ini adalah langkah terbaik untuk memastikan kelangsungan PSIS Semarang.