TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Program makan siang gratis di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), ternyata dibiayai Presiden Prabowo Subianto menggunakan uang pribadi.
Pembiayaan program makan bergizi gratis (MBG) di ibu kota Provinsi Sultra dibenarkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK), Hasan Nasbi.
Diberitakan TribunnewsSultra.com, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai mendistribusikan makanan program MBG pada Senin (6/1/2025).
Tak hanya di ibu kota Provinsi Sultra, uji coba program makan siang gratis tersebut juga berlangsung di Kabupaten Konawe.
Khusus di Kota Kendari, uji coba makan bergizi gratis dilakukan di 12 sekolah dasar (SD) di kota ini.
Selain SD, SPPG membagikan makan siang gratis ke 2 sekolah menengah di kota ini pada hari yang sama.
Berdasarkan informasi dihimpun TribunnewsSultra.com, 106 SD negeri masuk daftar uji coba program MBG di kota ini.
Baca juga: Ayam Goreng Tepung dan Sayur Tumis Jadi Menu Makan Bergizi Gratis di Kendari, SPPG Bagi ke 12 SD
Selanjutnya, makan bergizi gratis akan didistribusikan secara bertahap ke sekolah-sekolah lainnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), terdapat 62.268 murid dan pelajar di bawah naungan Dikbud Kendari.
Terdiri dari murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan SD serta sekolah menengah pertama (SMP).
Kepala Dikbud Kendari, Saemina, mengatakan, puluhan ribu murid dan pelajar tersebar di 348 satuan pendidikan atau sekolah.
Satuan pendidikan tersebut terdiri dari 180 PAUD, 126 SD, serta 42 SMP.
Terpisah, Hasan Nasbi, membenarkan, bahwa uji coba program MBG di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menggunakan uang pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Hasan, program makan bergizi gratis di ibu kota Provinsi Sultra menggunakan sisa uang uji coba program yang diberikan oleh Presiden Prabowo.
“Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya,” kata Hasan.
“Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” jelasnya menambahkan kepada wartawan Senin (6/1/2024).
Setelah uang sisa uji coba habis, kata Hasan, maka program MBG di Kota Kendari akan menggunakan dana yang bersumber dari APBN.
Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut akan digelontorkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ya setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN yang dari BGN,” ujarnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.
Makan Siang Gratis di Kendari
SPPG mulai mendistribusikan makan siang gratis di 2 kabupaten/ kota di Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (6/1/2024).
Baca juga: 62 Ribu Anak Sekolah Jenjang PAUD-SMP di Kendari Sulawesi Tenggara Akan Dapat Makanan Bergizi Gratis
Dua daerah tersebut yakni Kota Kendari dan Kabupaten Konawe.
Khusus di ibu kota Sultra, SPPG Mandonga, mendistribusikan menu makanan bergizi di 12 SD.
Pantauan TribunnewsSultra.com, menu yang disajikan dalam kotak makan antara lain nasi.
Dengan lauk berupa ayam goreng tepung, telur, sayur tumis, serta buah semangka.
Makan bergizi gratis atau MBG didistribusikan ke sejumlah SD di Kota Kendari mulai pukul 08.30 wita.
Menurut salah seorang murid, menu makanan bergizi yang diperolehnya tersebut cukup enak.
Akan tetapi, dia tidak menghabiskan sayur tumisnya sebab lebih menyukai jenis sayuran sop seperti kol.
“Enak tapi tidak suka sayur (hijau), sukanya kol,” kata salah seorang murid saat ditanyai TribunnewsSultra.com.
Di Kota Kendari, terdapat 106 SD negeri yang masuk dalam daftar penerima program makan bergizi gratis.
Namun pada hari pertama, baru 12 SD yang terjadwal mendapatkan kotak makan oleh pihak SPPG Mandonga.
Pemberian makanan bergizi gratis bagi peserta didik di Kota Kendari masih dalam tahap uji coba.
Selain itu, MBG akan didistribusikan secara bertahap ke sekolah-sekolah lain.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dikbud Kendari, Saemina, menyebut, terdapat 62.268 murid PAUD dan SD serta SMK di kota ini.
“PAUD, SD, dan SMP ada 62.268 siswa, kurang lebih 63 ribu,” tulis Saemina saat dikonfirmasi melalui WhatsApp Messenger.
Baca juga: Jadwal Pelantikan Kepala Daerah se-Sulawesi Tenggara Tanpa dan Dengan Sengketa Pilkada 2024 di MK
Dia merinci jumlah sekolah di Kota Kendari terdiri dari 180 PAUD, 126 SD, dan 42 SMP.
Sehingga, total satuan pendidikan sebanyak 348 sekolah.
Penjelasan Istana
Pihak Istana buka suara terkait program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang masih menggunakan uang pribadi Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan beberapa wilayah belum menggunakan dana yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp71 triliun untuk program tersebut.
Dana MBG di Kendari saat ini masih berasal dari sisa anggaran uji coba yang diluncurkan sebelum Prabowo resmi menjabat Presiden.
“Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya,” kata Hasan.
Baca juga: 4 Sekolah di Kendari Kebagian Uji Coba Makan Gratis, Pemprov Sulawesi Tenggara Bagi 3.775 Nasi Kotak
“Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” jelasnya kepada wartawan, Senin (6/1/2025), dikutip dari Tribunnews.
Namun, kata Hasan, setelah uang sisa uji coba habis, maka program MBG di Kendari akan menggunakan dana bersumber dari APBN melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Sementara, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafidz, menjelaskan, anggaran program makan bergizi gratis tetap Rp10 ribu per porsi meskipun menu setiap daerah berbeda.
“Sama. Jadi tetap anggarannya sama. Hanya untuk menu makanan kita sesuaikan,” kata Meutya usai meninjau program MBG di SDN Cilangkap 5 Depok Jawa Barat.
“Termasuk juga lidah anak-anaknya mungkin beda ya di daerah apa. Mereka lebih suka makan apa dan lain-lain,” jelasnya menambahkan.
Meutya bilang, menu program MBG ini nantinya akan bervariasi sesuai dengan kebutuhan anak-anak setiap wilayah.
Hal itu juga sejalan dengan kearifan lokal dari daerah tersebut.
Sebab, program makan bergizi gratis ini turut melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Jadi Indonesia ini ragam masakannya juga banyak. Dari Sabang sampai Merauke. Kita enggak mau paksakan satu rasa untuk seluruh anak-anak di Indonesia,” ujarnya.
“Jadi memang ini salah satu yang kita dorong. Untuk memang berbeda untuk kearifan lokal di daerah sesuai,” lanjutnya.
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro memastikan setiap bahan dalam paket MBG tidak mengandung bahan berbahaya, baik bumbu maupun pengawet.
Hal ini ditegaskan Juri usai meninjau pelaksanaan MBG di SDN 08 Pagi dan SMPN 174, Kelurahan Susukan, Ciracas, Jakarta Timur.
“Terpenting juga menu ini juga menurut keterangannya (ahli gizi) tak mengandung hal-hal yang membuat makanan ini (kehilangan gizi),” kata Juri.
“Tak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan bumbu-bumbu berbahaya. Semuanya sehat dan dari pasar lokal kita,” jelasnya menambahkan,
Juri juga mengatakan, setiap SPPG yang jadi tempat pengolahan, penyajian dan pengukuran gizi paket MPG sudah didampingi oleh ahli gizi.
Setiap gizi yang terkandung dalam menu MBG sudah diukur kecukupan gizinya, dan disajikan higienis.
“Terpenting mereka SPPG ini sudah didampingi ahli gizi dan mereka sudah mengukur kecukupan gizi dari setiap menu yang disajikan, jadi Insyaallah sehat, higienis dan enak,” ujarnya.
Adapun Juri menyebut menu makanan dalam paket MBG tidak akan selalu sama.
Total ada 30 jenis variasi menu yang sudah disiapkan dan dihitung kecukupan gizinya.
Variasi menu ini dilakukan agar para pelajar sekolah maupun penerima manfaat lainnya tidak bosan menyantap MBG yang akan dibagikan dari Senin - Jumat.
“Mereka (ahli gizi) sudah membuat pola variasi menu itu sehingga dalam satu bulan bahkan lebih varian makan tiap hari akan berbeda,” kata Juri.
Pemerintah menargetkan ada 3 juta penerima manfaat yang mendapat program makan bergizi gratis pada Januari 2025.
Sedangkan, target yang dicanangkan untuk tahun 2025 adalah 15 juta penerima manfaat.
Selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 target penerima manfaat program MBG sebesar 87 juta orang.
Angka ini termasuk penyaluran kepada para pelajar, santri, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Sebagai informasi, program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden Prabowo Subianto akan memakai APBN 2025.
Nilainya yang disepakati pemerintahan Kabinet Indonesia Maju dengan pemerintahan selanjutnya sebesar Rp71 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, anggaran tersebut telah masuk ke dalam rentang postur rancangan APBN atau RAPBN 2025.
RAPBD tersebut telah disepakati bersama dengan DPR.
Detailnya yaitu 2,29 persen sampai dengan 2,82 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Postur APBN sudah kita masukkan dan sudah disepakati oleh Pak Presiden Terpilih yaitu dimulai bertahap dengan anggaran awal Rp 71 triliun,” kata Sri Mulyani, belum lama ini.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti/Tribun Network/dan/fik/wly/Diah Putri Pamungkas)