TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), membahas terkait kemiskinan di desa dan di kota saat sesi tanya jawab paslon pada debat kedua, Jumat (1/11/2024).
Kedua paslon tersebut yakni nomor urut satu, Andi Sumangerukkan (ASR) dan Hugua, serta nomor urut tiga, Lukman Abunawas dan La Ode Ida.
Kemiskinan di Sultra ini disinggung setelah kedua paslon tersebut membahas terkait upaya mewujudkan pemerataan ekonomi dan keadilan sosial di wilayah daratan dan kepulauan.
Saat moderator memberikan kesempatan paslon nomor urut tiga bertanya, calon Wakil Gubernur Sultra, La Ode Ida menanyakan terkait bagaimana konsep sustainable goals untuk memecahkan masalah kemiskinan pada tingkat bawah, khususnya daerah pantai yang menjadi korban dari usaha pertambangan.
Menjawab pertanyaan paslon nomor urut tiga, ASR mengatakan terkait pertambangan dan lingkungan, perusahaan memiliki kewajiban CSR atau Corporate Social Responsibility.
Dalam CSR, perusahaan akan memberikan bantuan ekonomi, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik.
Sehingga, untuk mencegah kemiskinan di lingkungan pertambangan, maka pemerintah harus berkolaborasi dengan perusahaan agar CSR nantinya bisa bermanfaat.
Baca juga: Ruksamin dan Ihsan Saling Debat Soal Strategi Pembangunan Infrastruktur untuk Generasi Muda Sultra
“Jadi tidak ada lagi ketimpangan yang terjadi antara masyarakat yang ada di sekitar itu,” kata ASR.
Sementara itu, La Ode Ida belum merasa puas dengan jawaban ASR.
Menurutnya, CSR yang dimaksud ASR tidak menukik pada masalah pertambangan, tetapi hanya menjawab permasalahan perusahaan secara umum.
Karena jika memakai konsep CSR, perusahaan-perusahaan tersebut seharusnya menyejahterakan masyarakatnya.
“CSR hanya menjawab perusahaan secara umum, sedangkan dunia pertambangan lain,” tutur La Ode Ida.
Mendengar hal itu, calon Wakil Gubernur Sultra, Hugua menyampaikan pihaknya sadar bahwa komitmen global yang namanya Sustainable Development Goals (SDGs) harus dilanjutkan.
Sehingga, semua harus memiliki komitmen dan taat pada SDGs karena itu adalah komitmen global.
“Kami percaya bahwa pertambangan memberikan CSR dan juga memberikan kolaborasi dengan komunitas yang ada di lingkungan sekitarnya,” jelasnya. (*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)