Sementara itu, Dandenpom XIV Hasanuddin, Kolonel CPM Imran mengaku masih mendalami kasus tersebut.
"Masih dalam proses penyelidikan mohon sabar, konfirmasi lebih lanjut nanti ke kapendam," jelasnya.
Belum diketahui pemicu atau motif dari kedatangan sejumlah pria berseragam loreng dan seorang pria sipil tersebut.
3. Pembelaaan keluarga
Keluarga Serma Andi Arifuddin Sulaiman buka suara terkait insiden ini.
Salah satu kerabatnya bernama Andi Rasdi Sumange menjelaskan kronologi di balikvideo tersebut.
"Saya ada dalam video tersebut. Kami sudah 7 kali datangi tapi tidakpernah ketemu dengan yang bersangkutan," kata Rasdi kepadaTribun-Timur.com lewat sambungan telepon, Kamis.
Andi Rasdi mewakili keluarga menyatakan, keluarganya berniat baik mendatangirumah Harmansyah untuk menanyakan terkait peristiwa 1 September.
Kata dia, keponakan mereka yakni Andi Amar Maruf Sulaiman, dikepung geng motor.
"Justru sebaliknya, anak Pak Andi Amran Sulaiman lah (Andi Amar ) yangdikepung Harmansyah bersama sekitar 100 anggota geng motornya. Dan dilemparipetasan," kata Andi Rasdi.
"Malah katanya Harmansyah bilang dia dibeking oknum polisi. Ini sudah kitalaporkan juga ke kepolisan,” jelasnya.
Andi Rasdi bersama keluarga Andi Amar sudah menelusuri jejak Harmansyahtermasuk warung kopi tempat nongkrong mantan calon Anggota DPD RI 2024 itu,namun tak pernah bertemu.
Kata Andi Rasdi, tidak mungkin ada penculikan di siang bolong, dan jugapengancaman.
"Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyah-nya tidak ada," kataAndi Rasdi.
“Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soalpengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan petasan,” jelasnya.