TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Pemerintah Kabupaten Konawe melaksanakan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di SDN 1 Wawotobi, Selasa (23/7/2024).
Pembukaan PIN Polio ini ditandai dengan pelepasan balon oleh Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba, sekaligus pemberian imunisasi polio kepada murid sekolah dasar hingga bayi secara simbolis.
"Harapan kami Pemkab Konawe bisa mencegah polio sejak dini. Sejak bayi sudah harus diperhatikan, imunisasi dan vitamin pendukung terpenuhi."
"Saya tadi dengan Kepala Dinas Kesehatan sudah bicarakan akan membuat roadmap pencegahan polio setiap desa " ucap Harmin Ramba dalam sambutannya.
Sementara itu, Koordinator Imunisasi UPTD Puskesmas Wawotobi, Nurhayati Poema, mengatakan pemberian imunisasi polio akan dilaksanakan dua putaran, yaitu tanggal 23-29 Juli dan 6-12 Agustus 2024 mendatang.
Baca juga: Kecamatan Poasia Tertinggi Sasaran Imunisasi Polio di Kendari, Pemkot Siapkan 134 Tim dan 522 Posko
"Imunisasi polio ini mencegah dari kelumpuhan atau lumpuh layu yang terjadi atau pada umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun,"ujarnya saat diwawancarai TribunnewsSultra.com.
"Dalam PIN Polio ini fokusnya terhadap penanggulangan wabah atau virus, jadi anak-anak harus mendapat dua dosis," kata Nurhayati.
Ia mengatakan, pencegahan polio terhadap anak-anak sejak dini sangat penting dilakukan, karena selain penyebarannya yang mudah terjangkit melalui tinja, virus polio juga termasuk dalam kategori penyakit tidak bisa diobati tapi bisa dicegah.
"Jadi polio tidak bisa diobati tapi bisa dicegah. Sehingga kita maksimalkan pencegahannya, adapun untuk pelaksanaan ada di desa posyandu masing-masing untuk umur 0-5 tahun, selanjutnya TK dan SD," jelasnya.
Nurhayati membeberkan beberapa ciri-ciri pada anak yang perlu diwaspadai terjangkit virus polio yaitu ketika ada keluhan tiba-tiba merasa lumpuh tungkainya.
Baca juga: Pemprov Sultra Imbau Warga Tak Percaya Hoaks Imunisasi Polio, Vaksin Diklaim Aman Bagi 419 Ribu Anak
Orangtua diimbau untuk selalu memperhatikan dan menjaga kebersihan, utamanya kebersihan tangan.
"Kalau habis buang air besar harus cuci tangan dengan bersih, biasakan menjaga kebersihan tangan, karena virus polio itu ditemukan penyebarannya melalui tinja," paparnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kejaksaan Negeri Konawe, Musafir, Kepala Kantor Kementerian Agama Konawe Ahmad Lita R, Kepala Dinas Kesehatan Konawe drg Mawar Taligana, Kepala UPTD Puskesmas Wawotobi dr Muh Natsir.
Selain itu, hadir ratusan perwakilan anak-anak dari Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar se-Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)