Mengenang Kisah Tragis di Malam Satu Suro, Kecelakaan Kereta Api di Tanah Jawa, Tak Ada Korban Jiwa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini mengenang kisah tragis di malam satu suro, sebuah kecelakaan kereta api di tanah Jawa. Untung saja dalam peristiwa tersebut tak ada korban jiwa. Namun tetap saja, peristiwa yang terjadi membuat kepanikan dahsyat publik yang melihatnya. Terlebih, detik-detik kecelakaan kereta api terekam kamera dan viral di media sosial.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini mengenang kisah tragis di malam satu suro, sebuah kecelakaan kereta api di tanah Jawa.

Untung saja dalam peristiwa tersebut tak ada korban jiwa.

Namun tetap saja, peristiwa yang terjadi membuat kepanikan dahsyat publik yang melihatnya.

Terlebih, detik-detik kecelakaan kereta api terekam kamera dan viral di media sosial.

Seperti diketahui, kecelakaan kerata api Brantas dengan nomor KA 112 relasi Pasar Senen-Blitar menggemparkan publik.

Peristiwa ini viral pada tahun 2023, tepatnya di malam 1 Suro.

Banyak yang mengaitkan insiden ini dengan weton Tulang Wangi.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Pemilik Weton Tulang Wangi Punya Aura Mistis, Dilarang Keluar Rumah Malam 1 Suro

Terlebih, berbagai hal mistis dikaitkan pada momen tersebut.

Kala itu, KA 112 mengalami kecelakaan di palang pintu Jalan Madukoro Raya Semarang, Jawa Tengah.

615 penumpang terancam nyawanya dalam insiden tersebut.

Kereta api menabrak truk peti kemas yang tak bermuatan di jalur perlintasan.

Tabrakan tersebut sampai membuat ledakan dahsyat.

Di mana, depan kereta menabrak badan truk yang dalam posisi melintang di perlintasan.

Kronologi Kejadian

Dilansir dari Kompas.tv, kecelakaan ini berawal saat truk yang melintas dari arah utara menuju selatan mogok di tengah perlintasan rel kereta.

Kereta hendak melintasi palang pintu yang dalam posisi terbuka.

Namun, tetiba di perjalanan melintasi rel, sebuah truk mogok.

Tak lama Brantas KA 112 relasi Pasar Senen-Blitar melintas dan menabrak bagian depan truk yang berada di tengah rel kereta. Akibatnya truk terseret hingga ke jembatan Kereta Api Kokrosono dan terjadi ledakan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan tidak ada korban jiwa dari kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 19.32 WIB, Selasa (18/7).

Kejadian tersebut hanya menyebabkan satu penumpang perempuan alami luka-luka akibat meloncat dari gerbong kereta ketika kecelakaan. Korban tersebut sudah mendapatkan perawatan medis.

Penyebab truk mogok belum diketahui, selepas itu sopir dan kernet truk meminta bantuan kepada petugas palang pintu kereta.

"Truk tidak menerobos tapi mogok, palang pintu belum tertutup," ujar Kombes Irwan.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Petugas dan Warga Saling Bantu Panik Atur Pengendara Sebrangi Rel Kereta Api

9 Perjalanan Terhambat

Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang Ixfan Hendri Wintoko menjelaskan akibat kecelakaan tersebut dua jalur kereta api tidak bisa dilalui. Akibatnya sembilan perjalanan penumpang kereta terpaksa mengalami keterlambatan.

KA 112 Brantas mengalami penundaan selama 87 menit. Kemudian delapan perjalan kereta lainnya yakni; KA 178 Kamandaka 66 menit, KA 199F Kaligung 80 menit, KA 111 Brantas 26 menit.

Kemudian KA 129 Gumarang 55 menit, KA 220 Kertajaya 27 menit, KA 20F Argo Merbabu 47 menit, KA 160 Joglosemarkerto 14 menit, KA 58 Brawijaya 6 menit.

Saat ini api pada lokomotif KA Brantas sudah berhasil dipadamkan. Untuk rangkaian kereta eksekutif 2 ke belakang, sudah berhasil ditarik mundur menuju Stasiun Jerakah.

Proses evakuasi gerbong kereta api di jalur hulu diperkirakan selesai pada Rabu (19/7) pagi ini.

Beredar video viral detik-detik kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api 112 atau KA Brantas dengan truk. Rekaman video viral tersebut beredar luas di media sosial. (Kolase TribunnewsSultra.com)

"Evakuasi harus selesai segera agar bisa dilewati dan untuk meminimalisir keterlambatan yang lebih tinggi lagi," ujar Ixfan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/7).

Malam Satu Suro

Kecelakaan KA Brantas di perlintasan kereta jalan Madukoro Raya Semarang, terjadi pada malam satu suro.

Malam satu suro merupakan hari penting yang tercatat dalam kalender Jawa, ditandai sebagai awal dari bulan Sura atau Suro.

Perayaan ini bertepatan dengan tanggal 1 Muharam dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2023, Malam Satu Suro jatuh pada hari Selasa, 18 Juli.

Malam Satu Suro adalah momen khusus yang merujuk pada hari pertama dalam kalender Jawa, yang bersamaan dengan bulan pertama dalam kalender Hijriah, yaitu Muharam.

Perayaan Malam Satu Suro kerap kali bersamaan dengan Tahun Baru Islam atau 1 Muharam. Masyarakat Jawa menggunakan istilah Suro atau Sura untuk menyebut bulan Muharam.

Peristiwa Serupa di Lampung

Di hari yang sama kecelakaan di perlintasan kereta juga terjadi di Kabupaten Lampung Utara.

Penyebab kecelakaan juga sama yakni truk yang mogok saat melintas jalur kereta.

Truk Fuso bermuatan tebu tertabrak Kereta Api Kuala Stabas relasi Tanjung Karang-Baturaja, Selasa (18/7) pukul 15.10 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, perjalanan kereta Lampung-Sumatera Selatan terganggu.

Kecelakaan terjadi di pelintasan liar tanpa palang pintu, tepatnya di Kilometer 81+0/1 petak jalan antara Blambangan Pagar-Kalibalangan, Desa Blambangan Pagar, Kecamatan Blambangan, Lampung Utara, Lampung.

Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang Reza Fahlepi menjelaskan truk tersebut sempat terseret 100 meter dari titik tabrakan.

Kecelakaan yang tidak menimbulkan korban jiwa ini membuat tiga perjalanan kereta api lintasan Lampung-Sumatera Selatan terganggu.

Yakni KA Kuala Stabas relasi Tanjung Karang-Baturaja dan sebaliknya serta KA Ekspres Rajabasa relasi Kertapati-Tanjung Karang.

Pihaknya mengakomodir 365 penumpang KA Kuala Stabas (S8) relasi Tanjung Karang-Baturaja untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus dari Blambangan Pagar ke Kotabumi.

Kemudian 383 penumpang KA Kuala Stabas (S7) relasi Baturaja-Tanjungkarang diakomodir menggunakan bus kedatangan dari Blambangan Pagar di Kotabumi atau penumpang S7 ke arah Blambangan Pagar.

Sementara, 551 penumpang KA Ekspres Rajabasa diakomodir menggunakan bus hingga ke Stasiun Tanjung Karang.

Reza mengatakan, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari pemilik truk akibat kecelakaan tersebut.

"KAI akan menuntut pengemudi mobil mempertanggungjawabkan tindakannya karena tidak mendahulukan perjalanan kereta api sehingga menyebabkan kerusakan sarana dan gangguan perjalanan kereta api," ujar Reza. (*)

(Kompas.tv)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)