BKKBN Sultra

60 Kader Bina Keluarga Balita Buton Ikuti Orientasi Pengunaan KKA Bersama BKKBN Sultra dan DP2KB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 60 kader Bina Keluarga Balita atau BKB se Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti orientasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA), pada Sabtu (15/6/2024).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON - Sebanyak 60 kader Bina Keluarga Balita atau BKB se Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti orientasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA), pada Sabtu (15/6/2024).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Sultra bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Buton di aula kantor Bupati Buton.

Sebagai upaya memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton, Sarnia, saat membuka kegiiatan tersebut mengatakan, kegiatan orientasi penggunaan KKA bagi kelompok BKB untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulannya mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).

“Pemantauan perkembangan melalui KKA maka deteksi gangguan atau penyimpangan perkembangan dapat dilakukan dan terdeteksi lebih awal, dengan demikian dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengisian KKA mengingat kader-kaderlah yang paling dekat dengan masyarakat,” kata Sarnia.

Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Harap Balai Penyuluh KB di Buton Jadi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera

Pada kegiatan orientasi kali ini juga diberikan materi dari Tim BKKBN Sultra, Iklamin, dengan materi bertajuk Cegah Stunting, Melalui Pantauan Tumbuh Kembang Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Melalui kegiatan ini diharapkan sinergi kerja bersama untuk mengoptimalkan kelompok BKB di Kabupaten Buton dapat mendukung optimalisasi penggunaan KKA sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan stunting yang rapornya bisa dievaluasi pada akhir tahun 2024.(*)

(TribunnewsSultra.com/Content Writer)