"Cukup banyak fasilitasnya sebab area tersebut untuk wisata keluarga, sehingga tidak banyak hutan pinus juga digunakan sebagai area camping keluarga," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Desa Wisata Kulati di Tomia Timur Wakatobi Sulawesi Tenggara, Ada Sepenggal Surga di Sana
Tidak hanya itu, tampak villa sederhana, toilet umum, tempat wudhu dan mushallah serta penyewaan alat.
Saat memasuki area Hutan Pinus Samparona, wisatawan akan melihat area yang tertata rapi serta Instagramable, kursi yang terbuat dari batang pohon, ayunan hingga Hammock yang dapat digunakan secara gratis.
Lokasi wisata ini tidak jarang jadi lokasi liburan keluarga juga wisatawan yang ingin habiskan malam akhir pekan bersama kawan.
Kemudian paket wisata agrowisata yang menjadi incaran para orangtua untuk anak-anak mereka untuk liburan sambil belajar cara bercocok tanam dengan biaya Rp15ribu per anak.
"Untuk waktu ideal agar seluruh paket wisata dapat dinikmati, kami menyarakan untuk datang saat Oktober sebab wisata budaya yakni pesta kampung," imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya juga siapkan homestay yang basisnya merupakan rumah warga sekitar sehingga pengunjung dapat merasakan keaslian dan hiruk-pikuk limbo Waliabuku dengan berbaur secara langsung dengan masyarakat.(*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)