TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Menjelang Iduladha 2024, penjual hewan kurban mulai menjamur di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pantauan TribunnewsSultra.com Rabu (5/6/2024), penjual hewan kurban mulai terlihat di beberapa jalan di Kota Kendari.
Seperti Jalan Z A Sugianto, Kecamatan Kambu serta Jalan Panglima Polim dan Jalan Bunggasi di Kecamatan Poasia.
Salah seorang penjual hewan kurban khusus kambing, Ismail mengatakan, saat ini jumlah kambing yang disediakan sebanyak 22 ekor.
"Nanti masih mau masuk lagi ada sekitar 50-an ekor, karena sudah mendekati waktu kurban," katanya kepada TribunnewsSultra.com.
Dari total 22 ekor kambing tersebut, Ismail menyediakan kambing baik untuk kurban, akikah, maupun acara pelepasan.
Untuk kambing kurban, dijual dengan harga paling rendah mulai dari Rp3 juta sampai dengan Rp6 juta.
Baca juga: Begini Cara Dinas Pertanian Kendari Sultra Pastikan Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha 2024
"Untuk kambing kurban paling standar Rp3 juta ke atas dia," ucapnya.
Dia menjelaskan, harga hewan kurban akan mengalami peningkatan ketika mendekati Iduladha 2024.
"Yang mempengaruhi harganya karena di lokasi pengambilan sudah mahal juga, jadi otomatis di sini juga agak tinggi dijualkan," jelasnya.
Selain itu, usia dan bobot kambing juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi harga jual hewan tersebut.
"Yang paling besar di sini umur tiga tahun tiga bulan, bobotnya sekitar 30 kilogram, harga Rp4 juta," katanya.
Menurut dia, kambing miliknya sudah terjamin kesehatannya sebab sebelum masuk kandang telah dikarantina oleh pihak peternakan.
"Ini kambing sebelum masuk kandang diperiksa dulu sama bagian peternakan, ada memang khusus yang periksa," ucap dia.
Baca juga: Jelang Idul Adha 2024, Kemenag Kendari Ajak Warga Berkurban, Pilih Hewan Kurban Harus Sesuai Syariat
Bahkan, dinas terkait bakal melakukan pengecekan kembali menjelang hari raya kurban mendatang.
Selanjutnya, seorang penjual hewan kurban lainnya, Jain Baruddin menyediakan hewan ternak sapi.
Diketahui, sapi yang dia jual merupakan sapi lokal dengan usia rata-rata tiga tahun.
"Rp15 juta saja per ekor, usianya kurang lebih tiga tahun dengan bobot kira-kira 70 kilogram," katanya.
Dia mengucapkan, penjualan hewan kurban jenis sapi mulai menurun di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2023 silam.
"Jarangmi penjual sapi kurban sekarang, padahal tahun lalu ini dua pekan mau lebaran banyakmi (sapi) disimpan di depan," ujarnya.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh penyakit yang menyerang hewan ternak sapi.
Baca juga: Cara Masak Daging Kurban Agar Empuk dan Hilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing
"Namanya sapi kurban kan ada ketentuannya, harus sehat, tidak boleh sakit, cacat, makanya sekarang berkurang penjual sapi kurban," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)