TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak menyiapkan lahan relokasi bagi para pedagang di Kawasan Eks MTQ.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kendari, Hasman Dani saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Rabu (17/4/2024).
"Berdasarkan penyampaian dari Pj Wali Kota Kendari, dari awal kami turun di sana, untuk diskusi relokasi tidak ada," tuturnya.
Hasman Dani menuturkan para pedagang di Kawasan Eks MTQ ini telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kendari Nomor 1 Tahun 2012.
Di mana, seharusnya dijadikan sebagai kawasan ruang terbuka publik, malah dibuat tempat berdagang.
Baca juga: Pemkot Kendari Sulawesi Tenggara Bakal Beri Surat Peringatan Kedua ke Pedagang di Kawasan Eks MTQ
"Saat kami turun memberikan surat peringatan pertama, kita temukan ada 136 lapak, tetapi yang berpenghuni itu hanya 40 lapak. Jadi memang kondisinya sangat kumuh, usang dan terbelangkalai," kata Hasmin Dani.
Sebagai ibu kota Provinsi Sultra, Pemerintah Kota Kendari menginginkan Kawasan Eks MTQ ini bisa kembali seperti fungsi awalnya.
Seperti halnya fungsi trotoar untuk pejalan kaki, bukan untuk berdagang.
Sehingga, surat peringatan kedua pun yang berisi perintah pembongkaran lapak secara mandiri akan diberikan kepada para pedagang esok hari, Kamis (18/4/2024).
Jika peringatan tersebut masih tidak diindahkan dalam rentang waktu satu pekan, maka Pemkot Kendari akan melakukan penyegelan yang disertai pemutusan pelayanan umum seperti listrik, Telkom, dan PDAM.
Baca juga: Cerita Pedagang 20 Tahun Berjualan di MTQ Kendari, Minta Hal Ini Sebelum Lapaknya Dibongkar Pemkot
Sementara itu, Sekda Kendari, Ridwansyah Taridala mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada warga dengan memberikan surat peringatan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi ruang Kawasan Eks MTQ seperti semula.
"Kita berharap, saudara-saudara kita yang di Kawasan Eks MTQ bisa mengamankan sendiri barang-barangnya untuk kembali ke pasar, karena pasarnya sudah siap," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)