Berita Sulawesi Tenggara

Isak Tangis Orangtua Pecah di Makam Bripda AIR, Meninggal Saat Orientasi di Sat Brimob Polda Sultra

Penulis: Laode Ari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah isak tangis orangtua Bripda AIR pecah saat menziarahi makam bintara remaja Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Selasa (27/2/2024). Seperti diketahui, bintara remaja Sat Brimob Polda Sultra tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (2/2/2024) lalu, karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah isak tangis orangtua Bripda AIR pecah saat menziarahi makam bintara remaja Satuan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Selasa (27/2/2024).

Seperti diketahui, bintara remaja Sat Brimob Polda Sultra tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (2/2/2024) lalu, karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, polisi 19 tahun ini sempat menjalani perawatan di klinik saat masih mengikuti orientasi di Sat Brimob Polda Sultra pascadilantik sebagai Anggota Polri.

Setelah hampir sebulan, orangtua dan keluarga menganggap penyebab kematian anak mereka sudah tak wajar, meski dari pihak RS Bhayangkara Kendari menyebut Bripda AIR dirawat karena suspek DBD.

Orangtua Bripda AIR, PA mengaku, kematian anaknya dinilai janggal karena hingga saat ini belum ada rekam medis dan penjelasan pihak rumah sakit terkait kondisi putranya selama menjalani perawatan.

Baca juga: Orangtua Bripda AIR Ungkap Kronologi Kematian Anaknya Saat Orientasi di Sat Brimob Polda Sultra

"Sampai saat ini kami belum dapat rekam medik anak saya selama dirawat, bahkan penjelasan kondisi anak saya sampai dinyatakan meninggal di RS Aliyah 3," ujarnya, Selasa (27/2/2024).

Ia menyampaikan saat berada di RS Aliyah 3, kondisi sang anak sudah tak bernyawa dengan darah yang keluar dari hidung dan mulut.

"Bahkan saat di rumah sakit ada bercak darah di bawah tempat tidur anak saya. Waktu dimandikan juga masih keluar darah di hidung dan mulut," ucap PA.

Selain itu, hingga saat ini belum ada dari pihak Polda Sultra atau Sat Brimob yang datang ke rumah untuk menyampaikan belasungkawa.

"Karena anak saya ini kan sudah jadi Anggota Polri aktif bukan lagi siswa, sampai saat ini belum ada pihak Polda Sultra yang datang ke rumah, walaupun menyampaikan belasungkawa," ucap PA.

Baca juga: Bintara Brimob Polda Sulawesi Tenggara Meninggal karena DBD, Orangtua Korban Sebut Ada Kejanggalan

Sementara itu, ibunda Bripda AIR, AN, mengungkapkan, dirinya menduga ada penyebab lain yang membuat sang putra meninggal dunia.

"Saya yakin anak saya meninggalnya tidak wajar, karena saat kami coba cari penyebab pasti kematian anak saya selalu ditutupi, mulai dari dirawat, alasan dipindahkan saat kondisinya belum pulih, di mana anak saya meninggal tidak ada yang beritahukan," ungkap AN.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian mengatakan sesuai keterangan Biddokes RS Bhayangkara Kendari, Bripda AIR meninggal dunia karena menderita DBD.

"Kalau konformasinya dari Biddokes meninggal karena DBD, tapi kami belum bisa menyampaikan kronologinya karena belum ada surat rekam medik dari RS Bhayangkara Kendari," tuturnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)