Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja di Dome Balerame, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, sebelumnya juga merespons petisi dan pernyataan sikap dari akademisi.
Menurut Ari, kritik merupakan vitamin untuk melakukan perbaikan.
Sementara itu, gelombang petisi ke Presiden Jokowi jelang Pemilu 2024 kembali disampaikan akademisi sejumlah kampus.
Terbaru pada Sabtu, giliran akademisi Unpad dan (UMY) yang melontarkan kritik kepada Jokowi.
Simak daftar akademisi kampus yang belakangan ini mengajukan petisi dan kritiknya ke Presiden Jokowi:
1. Petisi Akademisi Unpad
Akademisi Universitas Padjajaran (Unpad) melalui petisi Seruan Padjajaran melontarkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi setelah melihat dinamika politik yang terjadi menjelang Pemilu 2024.
Dalam petisinya, akademisi Unpad menilai Jokowi telah melakukan pelanggaran etika hingga pencederaan nilai-nilai demokrasi.
Ketua Senat Unpad, Ganjar Kurnia, menyerukan agar semua kalangan mendorong Jokowi untuk kembali melakukan tugas pemerintahannya saja ketimbang mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompok.
“Peristiwa-peristiwa sosial, politik, ekonomi, dan hukum belakangan ini adalah sebuah rangkaian dari menurunnya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Ganjar.
Ganjar menyebutkan beberapa hal yang menjadi tolok ukur menurunnya kualitas demokrasi di Tanah Air, seperti Indeks Persepsi Korupsi (IPK), pelemahan KPK, hingga nepotisme.
Ganjar juga mengatakan deretan peristiwa politik jelang Pemilu 2024 turut mengganggu lima cita-cita pendiri bangsa yaitu kemerdekaan, kebersatuan, kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran.
Baca juga: Selain Pj Gubernur Sultra, 2 Bupati dan 2 Wali Kota Jadi Kepala Daerah Terkaya di Sulawesi Tenggara
2. Petisi Akademisi UMY
Akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut menyerukan petisi bertajuk “Pesan Kebangsaan dan Imbauan Moral: Mengawal Demokrasi Indonesia yang Berkeadaban”.