Sambil berpegangan pada sebuah besi, Ali lalu berlari menyusuri tepi dinding kapal dengan langkah-langkah kecil.
Dia berlomba dengan buruh lainnya mencari pintu masuk kapal.
Dalam kapal, Ali mencari penumpang yang sedang membutuhkan jasa angkut barang.
Dia menawarkan tenaganya.
Jika mendapat penumpang yang butuh jasa, dari situlah pendapatan Ali untuk membiayai istri dan satu anaknya.
Ali mengaku setiap hari ada saja yang membutuhkan jasanya.
Pada hari-hari biasa, dia mendapat Rp80 sampai Rp150 ribu.
Meski terbilang kecil, dia selalu bersyukur.
“Walaupun jumlahnya sedikit, ya. Kalau yang terkecil kadang Rp80ribu. Kalau yang terbesar kadang Rp150 ribu. Alhamdulillah dapat terus tiap hari,” ujarnya.
Pendapatan Ali berlebih jika banyak penumpang di Pelabuhan Nusantara Raha.
Menurutnya, penumpang memadati pelabuhan saat musim lebaran, tahun baru, atau libur sekolah.
“Penumpang itu banyak kalau libur. Otomatis kita punya pendapatan alhamdulillah di atas rata-rata,” ungkapnya.
Meski begitu, Ali mengakui aksinya melompat sesaat sebelum kapal menyentuh bibir dermaga sangat membahayakan keselamatannya sendiri.
Bisa saja jatuh ke laut lalu terjepit.
Baca juga: Siswa SMAN 1 Lasolo Konawe Utara Kenakan Pakaian Pejuang Peringati Hari Pahlawan Nasional 2022
Bahkan, jika jatuh ke laut, baling-baling kapal jadi ancaman bagi Ali dan buruh lainnya.