Berita Sulawesi Tenggara

Upaya Dinkes Sulawesi Tenggara Tekan Angka DBD, Fogging di Wilayah Tertinggi Kasus Demam Berdarah

Penulis: Naufal Fajrin JN
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah upaya Dinas Kesehatan atau Dinkes Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan fogging di kabupaten atau kota dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi. Untuk saat ini, diketahui Kota Kendari menduduki posisi teratas dengan total sebanyak 464 kasus.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah upaya Dinas Kesehatan atau Dinkes Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan fogging di kabupaten atau kota dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi.

Untuk saat ini, diketahui Kota Kendari menduduki posisi teratas dengan total sebanyak 464 kasus.

Oleh karena itu, Kepala Dinkes Sultra, Usnia mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Dinkes Kota Kendari untuk melakukan fogging.

Fogging itu dilakukan oleh Dinkes Sultra dan Kota Kendari, Puskesmas, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan sesuai dengan pembagian lokasi khusus masing-masing wilayah.

"Pelaksanaan fogging yang terkonfirmasi positif DBD khusus wilayah Kota Kendari," ujarnya kepada awak TribunnewsSultra.com via WhatsApp Mesengger, Senin (29/1/2024).

Baca juga: Waspada DBD di Sulawesi Tenggara, Kendari Posisi Teratas 464 Kasus, Kolut, Konut dan Buteng Nihil

Meski ada juga beberapa kabupaten lainnya di Sultra terkonfirmasi sebanyak ratusan kasus DBD, saat ini Dinkes Sultra baru mengupayakan fogging khusus untuk Kota Kendari saja.

Kendati demikian, Dinkes Sultra masih mengupayakan untuk proses pencegahan lainnya guna menekan lonjakan kasus DBD di Sultra.

Misalnya, sosialisasi melalui media terkait pola hidup sehat agar terhindar dari DBD dengan mengaplikasikan prinsip 3M plus.

Prinsip 3M plus sendiri berarti menguras, menutup, dan mendaur ulang serta menggunakan beberapa produk yang dapat membunuh nyamuk.

Tak hanya itu, dikatakan Usnia, pihaknya juga masih terus berkoordinasi ke seluruh Dinkes di 17 Kabupaten dan Kota di Sultra mengenai ketersediaan logistik DBD.

Baca juga: drg Fauziah Sebut Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kendari Lebih Efektif Cegah DBD Dibanding Fogging

"Koordinasi ketersediaan Logistik DBD. RDT, Larvasida serta Insektisida masih tercukupi," bebernya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)